Rakyat Merdeka — Ilmuwan di China menemukan fosil berupa telur yang berisi bayi dinosaurus di Chinawilayah Guanzhou. Penemuan langka ini dilaporkan dalam jurnal Scinece Bulletin.
Menyadur dari laman New York Post, pada Minggu (21/03) fosil yang ditemukan adalah kerangka oviraptorosaurus, binatang mirip burung yang menjelajahi bumi lebih dari 66 juta tahun yang lalu.
Kerangka ini ditemukan di bebatuan berumur 70 juta tahun yang digali di Ganzhou, China. Paleontologi mengatakan hewan purba itu sedang mengerami sarang dengan 24 telur.
Hal yang mengejutkan, tujuh di antaranya berisi sisa-sisa kerangka bayi dinosurus yang sedang berkembang.
Penemuan ini menunjukkan bahwa oviraptorosaurus mengerami telur dengan cara duduk di sarang seperti unggas, bukan menjaga cengkeraman telur seperti aligator atau reptil.
“Penemuan semacam ini pada dasarnya perilaku fosil adalah yang paling langka dari yang langka pada dinosaurus,” kata Matthew Lamanna dari Carnegie Museum of Natural History di Pittsburgh, Pennsylvania, yang menulis penelitian tersebut.
“Meskipun beberapa oviraptorids dewasa telah ditemukan di sarang telur mereka sebelumnya, tidak ada embrio yang pernah ditemukan di dalam telur itu.”
Para ilmuwan mengesampingkan kemungkinan bahwa dinosaurus mati saat bertelur di tahap akhir embrio karena hasil pemeriksaan telur dengan isotop oksigen menunjukkan mereka diinkubasi pada suhu tinggi, seperti bayi burung yang belum menetas.
Mereka juga menemukan bahwa embrio berada pada tahap perkembangan yang berbeda, menunjukkan adanyayaitu ‘penetasan asinkron’, metode inkubasi yang mungkin telah berevolusi pada dinosaurus oviraptorid dan beberapa burung dari waktu ke waktu.
“Dinosaurus ini adalah induk yang penuh perhatian yang pada akhirnya memberikan hidupnya sambil mengasuh anaknya,” Lamanna menyimpulkan dalam laporan tersebut.
Laporan itu tidak mencatat ukuran fosil dinosaurus atau telurnya, tapi oviraptorosaurus memiliki rentang ukuran dari kalkun hingga lebih besar dari gajah.