Rakyat Merdeka – Pemerintah Indonesia sedang merencanakan untuk menaruh tarif sebesar $1,000 bila turis ingin berwisata ke Pulau Komodo.
Presiden Joko Widodo sedang merencanakan ini dengan pihak berwenang di Labuan Bajo.
Jokowi ingin membatasi akses ke pulau-pulau di Indonesia. Pulau-pulau tersebut meliputi Pulau Komodo, Flores, Rinca, Gili Motang, dan Nusa Kode. Ia juga telah menginstruksikan menteri pariwisata Indonesia untuk menetapkan kuota. Ia menetapkan batasan jumlah wisatawan yang dapat memasuki Labuan Bajo dalam waktu tertentu.
Saat ini, wisatawan hanya dikenakan biata sebesar $10 untuk melihat komodo.
Jokowi berujar bahwa ia lebih suka bila wisatawan yang datang merupakan wisatawan yang bisa mengeluarkan uang banyak untuk melihat-lihat Indonesia.
Awal tahun ini, pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk melarang turis untuk berwisata ke Pulau Komodo selama satu tahun. Upaya ini dilakukan demi mengurangi konservasi dan orang-orang yang menyelundupkan komodo keluar dari pulau tersebut. Ini diakibatkan oleh berkurangnya jumlah reptil tersebut di pulau ini.
Namun, rencana ini tinggal rencana. Bulan Oktober kemarin, peraturan ini dibatalkan. Kementrian Lingkungan Indonesia mengumumkan bahwa spesies ini di pulau tersebut tidak terancam.
Ini bukan berarti bahwa pemerintah Indonesia tidak akan melakukan apa-apa guna melestarikan dan merawat hewan langka ini yang sudah menjadi ciri khas Indonesia. Pulau Komodo merupakan salah satu tempat wisata yang paling diminati oleh turis baik lokal dan internasional.
Namun, beberapa kasus telah ditemukan. Salah satunya, penyelundupan kadal raksasa ini ke luar negeri. Beberapa oknum telah membawa kadal-kadal ini dari tempatnya di pulau-pulau di Indonesia dan diperjualbelikan di pasar gelap dengan harga tinggi.
Hewan ini terdaftar sebagai hewan yang rentan. Ini dicatat di Daftar Merah di International Union for Conservation.