Rakyatmerdeka.co – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, ditusuk dua kali oleh 2 orang yang berbeda sekitar jam makan siang pada hari Kamis (10/10) di sebuah universitas di kota Pandeglang, di provinsi Banten.
Kepala polisi setempat, Dariyanto dan ajudan Wiranto, Fuad, juga terluka.
Kedua penyerang telah diidentifikasi sebagai seorang pria bernama Syahril Alamsyah, alias Abu Rara (31) dan seorang wanita bernama Fitri Andriana binti Sunarto (21).
Keduanya telah ditahan oleh polisi Indonesia.
Juru bicara kepolisian nasional Dedi Prasetyo mengatakan Wiranto akan masuk ke mobilnya di akhir acara yang dihadiri di Universitas Mathla’ul Anwar ketika serangan itu terjadi.
“Informasi yang kami miliki sejauh ini dari kepolisian Banten adalah bahwa [penyerang] laki-laki itu diduga telah terkena ideologi radikal ISIS [Negara Islam Irak dan Suriah], sedangkan [penyerang] perempuan… masih dalam tahap penyelidikan,” kata Dedi.
“Ketika Wiranto akan pergi dan, seperti biasa, ada banyak orang berkumpul. Tiba-tiba ada serangan yang dilancarkan terhadap menteri koordinasi.”
Dedi mengatakan prosedur keamanan standar telah diikuti untuk kunjungan Wiranto ke universitas di Pandeglang.
Dokter yang menangani Wiranto mengatakan kepada media bahwa ia menderita dua luka tusuk dan dirawat di rumah sakit setempat. Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit Gatot Subroto. Dia dikatakan dalam kondisi stabil.
“Luka itu ke perut bagian bawah,” kata dokter, “dan kemungkinan akan membutuhkan operasi.”
Wiranto, 72, telah menjabat sebagai menteri keamanan di kabinet Presiden Joko Widodo sejak 2016.
Penunjukannya mengundang kecaman dari kelompok-kelompok HAM atas keterlibatannya sebagai kepala angkatan bersenjata dalam pergolakan berdarah di Timor Timur.
Wiranto, seorang mantan jenderal, didakwa oleh panel PBB atas pertumpahan darah seputar pemilihan kemerdekaan Timor Timur tahun 1999, ketika sekitar 1,000 orang tewas.
Wiranto membantah melakukan kesalahan di Timor Timur.