RAKYAT MERDEKA – Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan sindiran pada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tentang pemekaran daerah.
Megawati menuturkan, bahwa pemekaran daerah tak didukung penelitian tentang potensi keekonomian. Ia menyebut akhirnya daerah pemekaran tak menunjukkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
“Pak Tito, mohon maaf, saya melihat adanya seperti stagnansi atau kebingungan bagaimana membangkitkan potensi daerah pada daerah mereka yang sudah berani sampai terjadinya pemekaran,” ujar Megawati pada acara digelar BRIN, pada Rabu (20/4).
Megawati paham jika pemekaran daerah dilakukan dengan pertimbangan luas wilayah dan aspirasi. Akan tertapi, menurutnya pemekaran daerah harus didukung pengembangan potensi ekonomi.
Megawati yang juga adalah Ketua umum PDIP itu berpendapat, potensi ekonomi dapat diketahui melalui riset. Oleh sebab itu, ia mendorong BRIN untuk terus mengkaji tentang otonomi daerah.
“Bukan mau mengintervensi, bukan, tetapi mem-backup. Kenapa sampai sebuah daerah berani-berani memekarkan diri padahal sudah kah pernah terpikirkan untuk peningkatan PAD-nya?” kata Mega.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah berniat memekarkan daerah di Papua. Setidaknya ada tiga provinsi baru yang diusulkan, yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah.
Diketahui, parlemen akan segera membahas mengenai Rancangan undang-undang pembentukan tiga provinsi tersebut. Tiga draf undang-undang itu jadi inisiatif DPR.
Sementara itu, banyak daerah lain yang ingin pemekaran, seperti tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi. Tapi, keinginan tersebut terkendala moratorium yang ditetapkan pemerintah pusat.