Rakyatmerdeka.co – News Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan kata lain Ahok mempunyai kekerabatan angkat dengan keluarga Andi Baso Amir, salah satunya keluarga muslim. Baso Amir telah lama meninggal dunia sejak 1990. Sedang istrinya, Misribu, meninggal dunia pada 2014.
Sekarang ini, anggota keluarga Baso Amir yang masih tetap aktif berhubungan dengan Ahok yaitu anak tertuanya, Andi Analta Amir (53).
Menurut Analta, ayahnya dan ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama, adalah teman akrab. Keakraban tersebut yang bikin ayahnya telah mengganggap Ahok serta saudara-saudara kandungnya yang lain seperti anak sendiri. Begitu juga demikian sebaliknya.
” Ibu saya pernah cerita bila ayah Ahok serta ayah saya telah berikrar disaksikan ibu saya, ‘kita saudara dunia akhirat. Anakmu anakku, anakku anakmu’, ” kata Analta waktu ditemui di Sekretariat Tim Kampanye Ahok, di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
Analta menceritakan, pada sekitar 1990, tak lama sesudah ayahnya wafat, Indra membawa Ahok yang waktu itu baru lulus kuliah ke kantornya.
Pada Analta, Indra meminta tolong supaya Ahok dipekerjakan di perusahaannya yang bergerak di bidang pertambangan. Semasa kuliah, Ahok memanglah mengambil jurusan geologi.
” Dititipnya juga dalam artian dia minta supaya si Ahok ini dapat saya betul-betul didik, ” kata pria yang kerap mengenakan sorban ini.
Menurut Analta, Ahok bekerja sebagai pekerja magang selama tiga bln.. Hingga pada akhirnya, ibunya merekomendasikan supaya Analta membiayai pendidikan S2 serta membuatkan satu perusahaan untuk Ahok.
” Jadi dia dibikinin perusahaan. Dimodalin jadi konglomerat saja, tidak usah kerja, ” kata Analta.
Perusahaan yang dibuatkan Analta untuk Ahok dinamakan Nurindra Eka Persada. Menurut Analta, perusahaan yang bergerak di bidang penambangan pasir silika di Pulau Belitung itu maju cepat di bawah pimpinan Ahok.
Baca Juga : Jokowi ” Penghina Simbol Negara Harus Di Tindak “
Perkembangan perusahaan tersebut yang disebutnya jadi modal Ahok untuk maju ke dunia politik. Menurut Analta, Ahok begitu mirip dengan Indra. Yang paling mencolok yang bisa diliat yaitu kesukaannya bicara mengenai banyak hal.
” Bila 10 jam duduk sama bapak Ahok, itu 10 jam mendengarkan dia ngoceh. Ngoceh-nya soal administrasi negara, ” kenang Analta.
Analta menyampaikan, Indra semasa hidupnya cukup kerap mengeluhkan keadaan birokrasi pemerintahan yang dinilainya lamban serta menyulitkan orang-orang. Hal tersebut yang bikin Indra kerap menyarankan supaya anak-anaknya terjun ke pemerintahan.
” Kata dia bila mau berbuat baik mesti ke pemerintahan. Bila konglomerat sukses-suksesnya paling bisa bantu maksimal 1. 000 orang. Bila di pemerintahan dapat 1 juta orang, ” ucap Analta menirukan ucapan Indra.
Menurut Analta, Indra begitu terkagum pada Jenderal Muhammad Yusuf, Pangab sekalian Menkopolkam masa 1970-an. Lantaran Jenderal Yusuf dikira jujur, tegas, serta bersih.
Kekaguman tersebut yang dinilai Analta membuat Indra mendidik anak-anaknya supaya dapat miliki karakterisitik seperti Jenderal Yusuf. Analta menilainya, ciri-ciriistik yang ada pada Ahok sekarang ini adalah bentuk dari ciri-ciri yang diinginkan Indra.
“Ahok yang sekarang wujud dari semangat ayahnya. Wujud Jenderal Yusufnya itu semua ada di Ahok,” kata Analta.