Rakyatmerdeka.co – News, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali pecah. Dua kubu di internal partai mempertunjukkan gapnya di Pilgub DKI. Kubu Rohamurmuzy memberi dukungan untuk pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, sementara faksi Djan Faridz mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Ketum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz kemarin mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon petahana itu. Dia mengklaim dukungan itu berdasar pada rapat pleno tertanggal 4 Oktober yang di hadiri semua pengurus DPW PPP, termasuk juga Jakarta.
” Menanggapi konstelasi Pilkada DKI Jakarta, DPP PPP menyebutkan sikap memperhitungkan untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama serta Djarot Saiful Hidayat, ” ucap Faridz.
Sebagai tindak lanjutnya, Faridz bakal membuat kontrak politik untuk di tandatangani dukungan pada Ahok-Djarot.
” Kata pertimbangan, mengapa kalimat pertimbangan. Dimana kriteria yang kami kemukakan disetujui terlebih dulu oleh Ahok-Dajrot. Bila telah disetujui baru dengan cara resmi kami mensupport serta mendeklarasikan Ahok-Djarot, ” terangnya.
Dia meneruskan, bakal berjumpa dengan cara spesial dengan Ahok-Djarot dan beberapa partai politik pengusung kurun waktu dekat. Menurut dia, kontrak politik dan kesepakatan itu untuk kebutuhan umat Islam keseluruhannya.
” Dasarnya, kontrak politik kita diisi beberapa perjanjian yang disebut kebutuhan serta berguna untuk umat Islam. Ini bukanlah kebutuhan PPP, namun kebutuhan umat Islam, ” jelas Djan.
Politikus Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung pilih berseberangan dengan ketentuan Faridz. Walau dia sampai kini jadi loyalis Faridz, tetapi masalah sikap di Pilgub DKI, dia kukuh pada keputusannya.
” Namun dengan cara pribadi saya tak mensupport (Ahok-Djarot), gitu saja, ” lanjut Ketua DPW PPP DKI ini.
Oleh karenanya, Lulung tidak mau ikut serta pada tim pemenangan Ahok-Djarot yang dibuat Faridz. Dengan tegas dia menyampaikan kalau ketidaksamaan sikap itu akan tidak bikin dianya keluar dari PPP.
” Saya besar di partai. Ya mesti dihormati hak politik saya, ” tandas Lulung.
Sesaat Sekjen PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani mempersilakan Faridz mensupport Ahok-Djarot. Tetapi Arsul menyatakan bila Faridz menginginkan mengusung jagoannya lewat parpol pasti ada ketentuan serta mekanisme yang perlu dilewati.
” Bila masalah kubu Djan, bila mensupport orang peroang silahkan saja. Namun kan tak dapat mengusung. Namun bila atas nama parpol kan ada ketentuannya, ” kata Arsul di kompleks Parlemen.
Arsul meyakinkan pihaknya bakal tetaplah pada ketentuan akan tidak mensupport Ahok-Djarot. Sebab tak konstituen PPP yang menginginkan atau mengusulkan support pada Ahok-Djarot di Pilgub DKI.
” Mengapa PPP tak mensupport Ahok-Djarot lantaran tak ada satu juga segmen atau konstituen PPP yang ajukan usulan supaya DPP PPP mensupport Ahok, ” tegasnya.
” Itu tak ada, bila parpol, yang konstituen serta pemangku kebutuhannya tak ada yang mengusulkan lalu DPP partai bikin ketentuan mengusung seorang yang tidak segmen juga mengusulkan, lantas itu mewakili siapa, ” sambung Arsul.