Rakyatmerdeka.co – News Penelitian yang dilakukan Carnegie Mellon University mengungkap hal mengagetkan mengenai aplikasi gratis untuk basis Android. Menurut hasil survey, 1/2 dari 18. 000 aplikasi gratis yang ada di Play Store tidak mempunyai privacy policy.
Ketiadaan privasi policy ini bermacam bentuknya. Satu diantaranya, ada aplikasi gratis yang tidak jujur tentang langkah mereka mengatasi data penggunanya. Ada pula yang tidak jujur dalam soal penyebarannya.
Misalnya, 41 % dari keseluruhan aplikasi gratis yang mempunyai privasi policy menyebutkan kalau mereka sesungguhnya mengumpulkan data pemakai. Walau demikian, tak di ketahui data apa yang dikumpulkan.
Sementara, ada 17 % aplikasi gratis yang nyatanya membagikan data-data pengguna ke pihak lain.
Jumlah itu mungkin saja lebih besar. Pasalnya, Carnegie Mellon lakukan penelitannya memakai system yang bergerak secara otomatis, dengan memasukkan perintah tertentu. Langkah pencarian aplikasi dengan cara automatis itu mempunyai kelemahan, yakni akhirnya tak seakurat pencarian manual.
Baca Juga : ” Vivo V5 Tebar Pesona Dengan Kamera Depan 20 MP ”
“Walau system automatis menemukan kemungkinan pelanggaran privacy yg tidak berkelanjutan, bukanlah berarti permasalahan pelanggaran ini ada di semuanya aplikasi, ” jelas Profesor of Computer Science di Carnegie Mellon University, Norman Sadeh.
Sesungguhnya mayoritas seluruh negara mempunyai ketentuan hukum yang mewajibkan pembuat aplikasi mengatur kebijakan pemakaian data pribadi (privasi policy). Terlebih bila type data yang di ambil oleh aplikasi itu dapat digunakan untuk mengidentifikasi seorang, seperti alamat e-mail, nomer telephone, dsb.
Begitu halnya Google yang mewajibkan hal serupa pada aplikasi yang memohon data pribadi type itu. Di segi lain, ada saja pengembang aplikasi yang memanglah tidak mengerti kalau dianya mesti menerangkan kebijakan pemakaikan data pribadi pada pemakai.