Kisah ini tentang cinta yang sangat diluar logika. Cinta yang sangat susah untuk dibayangkan, bahkan mungkin hanya imajinasi. Cinta diantara manusia dengan lumba-lumba.
Malcolm Brenner yang mempunyai perasaan cinta tak terperi dengan lumba-lumba yang diberikan nama Dolly. Kisah ini yang terjadi pada 1970-an. Saat itu Malcolm yang masih sangat muda berusia 18tahunan. Dia bekerja sebagai fotografer disebuah taman hiburan di Sarasota, Florida, Amerika Serikat.
Malcolm memiliki akses untuk mengambil foto lumba-lumba di kolam. Dia pun sering berenang dengan lumba-lumba. Hubungan Malcolm dengan Dolly makin dekat. Namun, Malcolm yang saat itu belum majenun. Dalam novel berjudul “Wet Goddes” yang ditulisnya, Malcolm mengaku masih menganggap Dolly sebagai hewan.
Kali pertama dekat dengannya, saya yang tidak tertarik,” ujar Malcol pada Sabtu (21/03/2020).
Akan tetapi, lama-kelamaan ada cinta yang tumbuh di dada Malcolm. Dia selalu merasakan ribang jika tidak bertemu dengan lumba-lumba ditempat ia bekerja. Cinta di dalam dada Malcolm tumbuh. Dadanya yang selalu bergetar setiap berdekatan dengan mamalia itu. Apalagi Malcolm yang mengaku selalu dirayu oleh Dolly. Peristiwa yang begituan terjadi ketika taman hiburan ditutup pada suatu malam.
Saat itu Malcolm melakukan ehem-ehem dengan lumba-lumba untuk pertama kalinya. Apakah Malcolm mengada-ada dengan cerita dalam novelnya?
Tidak, Malcolm justru menjadikan novelnya sebagai alat untuk membangun kesadaran kepada masyarakat.
Saya menulis buku ini untuk lumba-lumba. Sebab, kita sering salah memperlakukannya dengan menempatkan mereka ditempat yang salah,” ujar Malcolm.