Rakyatmerdeka.co – News Menteri Pertahanan Taiwan menampik mengakui zona identifikasi pertahanan udara, atau ADIZ, yang dikira dapat dideklarasikan oleh China atas Laut China Selatan. Taiwan menilainya langkah itu cuma bakal meningkatkan gelombang kemelut regional diantara negara-negara yang bersengketa di perairan itu.
” Kami tidak akan mengaku ADIZ yang diklaim China, ” kata Menteri Pertahanan Taiwan, Feng Shih-kuan, dihadapan anggota parlemen dalam sidang pada Senin (6/6).
Komentar ini dilontarkan di dalam usaha pemerintahan baru pimpinan Presiden Tsai Ing-wen menyerukan demokrasi serta kemerdekaan dari China. Tsai, pemimpin Partai Progresif Demokratik yang dilantik bulan lalu, tengah berusaha membuat perubahan haluan pemerintahan Taiwan yang sepanjang delapan tahun terakhir pro-Beijing.
China mengklaim sebagian besar lokasi di Laut China Selatan, satu diantara jalur perdagangan tersibuk didunia dengan nilai menjangkau US$5 triliun per tahun. Klaim China di perairan yang di percayai kaya minyak ini tumpang tindih dengan Taiwan, Filipina, Vietnam, Malaysia serta Brunei.
Beberapa petinggi AS menyebutkan khawatir putusan pengadilan internasional yang bakal dipublikasikan beberapa minggu mendatang bisa mendorong Beijing untuk mendeklarasikan zona identifikasi pertahanan udara, atau ADIZ, seperti pada masalah Laut China Timur pada 2013 lalu. Pengadilan internasional itu tengah menyelidiki klaim yang diserahkan Filipina untuk menantang klaim China di LCS.
China mengundang kecaman dari Jepang serta Amerika Serikat saat mendeklarasikan ADIZ diatas Laut China Timur. Hal semacam ini membuat pesawat manapun yang melewati perairan itu mesti melapor pada otoritas China.
China sendiri tak menolak maupun mengonfirmasi gagasan pendeklarasian ADIZ diatas Laut China Selatan. Pemerintah China menyebutkan kalau ketentuan itu bakal didasarkan pada tingkat ancaman yang di terima China, serta negara itu terasa miliki hak untuk mengambil keputusan ADIZ.
” Di masa depan, kita tak tidak menghiraukan China bakal mengambil keputusan ADIZ. Bila China merencanakan untuk menginformasikan ADIZ, langkah ini bisa mendorong gelombang kemelut baru di kawasan, ” bunyi pernyataan dari Biro Keamanan Nasional Taiwan dalam laporan yang di sampaikan pada parlemen, dilansir dari Reuters.
Dalam laporannya, Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan bakal memperkuat pertahanan di Pulau Pratas, yang terdapat di lokasi utara Laut China Selatan, dan di Itu Aba yang berada di Kepulauan Spratly.
Kemenhan Taiwan menyebutkan kalau China tingkatkan kegiatan militernya di Laut China Selatan dengan menebarkan system antirudal drone serta kapal rudal cepat di kawasan.