Rakyatmerdeka.co – Berita News, Perdebatan antara manajemen Qualcomm dan ribuan pekerja perempuannya berlangsung dari awal 2016. dan di ketahui bahwa Akar dari masalahnya tertuju pada diskriminasi gender yang dianggap berimbas pada gaji dan promosi karir. Lebih dari 3.300 pekerja perempuan di Qualcomm merasa perusahaan pembuat chip itu lebih mengistimewakan pekerja lelaki. Mereka akhirnya meminta bantuan firma hukum Sanford Heisler untuk membawa perkara tersebut ke pengadilan negeri. Tak mau berlama-lama berdebat, Qualcomm akhirnya memilih jalan damai. Perusahaan berbasis San Diego, AS, tersebut bersedia membayar 19,5 juta dollar AS atau Rp 255,7…
Baca Lagi