Rakyatmerdeka.co – News, Jakarta – Wakil Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan meminta Menko Maritim Luhut Panjaitan tidak usah terlalu bawa perasaan atau baper terhadap ucapan Politisi senior PAN Amin Rais. Apalagi, ucap dia, saling mengancam.
Taufik menyebut keduanya yakni Luhut ataupun Amien merupakan tokoh-tokoh senior. Dia menyatakan Amien memang seringkali menyatakan kritikan kepada pemerintah sejak pemerintahan Orde Baru.
“Menurut saya tidak usah terlalu baper (bawa perasaan), tidak usah kemudian saling mengancam. Kalau dibuka dosa-dosanya kita sesama manusia biasa, bagaimana sesama manusia buka dosa,”ucap Taufik.
Wakil Ketua DPR itu menyarakan supaya Luhut medapat menganggap kritikan itu sebagai cambuk dalam pemerintahan yang lebih baik. Tidak terkecuali di pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam pemerintahan sebelumnya, sambung dia, mulai Gus Dur, Megawati Soekarnoputri sampai Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, sosok Amien memang sering sekali mengkritik pemerintah. Bahkan dia mengaku pemerintahan Orde Baru tumpah akibat dari kritikan sosok Amien Rais.
“Itu dari dulu memang Pak Amien karakternya, jangankan sekarang, Orde Baru saja tumbang. Kritikan Pak Amien untuk konstitusi kita,”ucapnya.
Taufik menyebut, kritikan Amien sebenarnya mendasar. Karena meskipun program pembagian sertifikat sangat bagus, tetapi terhalang oleh waktu. Sehingga tidak memungkinkan apabila mengingat Oktober 2018 sudah akan mulai kampanye Pilpres 2019.
“Ini bagi satu segmen, belum natni masalah-masalah lain. Soal pembagian sertifikat kepada masyarakat, programnya bagus, tapi harus diingat ini waktunya kurang, Oktober nanti sudah kamp, apa itu memang memungkinkan,”terang Taufik.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan merasa berang mendengar dari persyataan Ketua Dewan Kehormatan Pan Amien Rais. Luhut tidak terima, Presiden Joko Widodo disebut ‘ngibul’ saat melakukan bagi-bagi sertifikat tanah kepada masyarakat.
“Ada senior kasih sertifikat ngibulin. Apa yang ngibulin. Sertifikat itu prosesnya panjang dan butuh waktu. Sekarang cepat dan banyak. Saya pikir kita tidak usah asbun (asal bunyi). Dia 70 tahun, saya kan 70 tahun juga,”ucap Luhut.
Bagi-bagi sertifikat tanah memang salah satu program unggulan pemerintahan Jokowi-JK. Jokowi bahkan menargetkan jutaan sertifikat selesai dalam periodenya, sehingga tidak ada lagi sengketa tanah yagn marak terjadi di daerah.
Luhut juga menanggapi pernyataan Amie Rais yang mengatakan bahwa rezim Jokowi membuka peluang munculnya kembali faham PKI. Menurut Luhut tegaskan, tidak ada yang mendukung PKI.
“Jangan bilang pro-PKI, pro-PKI gimananya? Saya ikut tumpaskan PKI. Saya tentara, saya tahu itu. Saya perang di Timtim tahun 1975. Anak buah saya gugur 8 orang di Kopassus. Jangan bilang nasionalsme, kalau masih belum pernah ditembakin,”ucap Luhut.
Dengan nada tinggi, Luhut pun balik mengancam Amien. Lihut mengaku paham betul dengan dosa yang sudah dilakukan Amien Rais. Menurut dia, Amies juga mempunyai banyak dosa.
“Kalau merasa paling bersih, kamu silakan bicara. Tetapi dosamu banyak juga kok. Sudahlah, diam saja lah. Tetapi jangan main-main. Kita bisa cari dosamu sampai dapat,”tegas Luhut.