Rakyat Merdeka — Sejoli di Taiwan menjadi tontontan oleh peserta festival keagamaan, setelah berhubungan seks di depan jendela kamar hotel.
Aksinya menarik perhatian para pengguna jalan maupun peserta festival, dengan polisi mengancam bakal menangkap orang yang merekam aksi mesum keduanya.
Pasangan itu berhubungan seks dari jendela kamar di lantai 10, membuat ratusan orang yang berada di jalanan Taipei terperangah. Tak pelak, orang-orang mengambil ponsel mereka dan merekam momen yang dilaporkan terjadi pada Minggu malam waktu setempat (6/12/2020).
Beberapa orang bahkan menyoraki pasangan itu, dalam peristiwa yang bertepatan dengan festival keagamaan memeringati 165 tahun Kuil Qingshan.
Ada yang menyoraki, ada juga yang mengaku tidak nyaman dengan ulah sejoli itu, yang melakukannya di hotel mewah kawasan Meng Jia Avenue.
Salah satu pengguna jalan mengaku dia seperti melihat “hewan buas berkaki empat”, melihat hubungan intim yang dilakukan keduanya.
“Ini benar-benar memuakkan. Mereka sama sekali tak memberi penghormatan kepada Tuhan dengan mengubah tempat ini jadi tempat mesum,” gerutunya dikutip The Sun, pada Selasa (8/12/2020).
Momen eksplisit itu terjadi setelah kerumunan merayakan festival itu dengan menyalakan kembang api dan menampilkan sosok mitologi.
Festival yang juga disebut Tshing Shan itu juga disebut sebagai “Tahun Baru Imlek Mini”, dengan ulah mesum sejoli di hotel direspons polisi lokal.
Media Taiwan memberitakan, polisi yang mendapat laporan segera datang ke lokasi dan mencela pengguna jalan yang merekam aksi itu. Mereka memeringatkan para pengguna jalan bisa dipenjara karena melanggar UU mengenai tindakan tak senonoh, dan menyebut perbuatan seks pasangan itu berbahaya.
Kepolisian melanjutkan, mereka akan segera mengidentifikasi siapa pasangan yang berhubungan seks itu, dan menanganinya berdasarkan hukum yang berlaku. Lebih lanjut, Sekretaris Kuil Qingshan Chen Yu-min menyatakan, perayaan yang berlangsung pekan lalu adalah yang terbesar dalam sejarah.
Kepolisian Distrik Wanhua menyatakan, acara itu menarik lebih dari 100.000 pengunjung, di mana mereka mendapatkan 666 keluhan dan 959 pelanggaran lalu lintas.
Festival yang masuk ke dalam salah satu tiga perayaan terbesar di Taipei tersebut dibuat untuk merayakan dewa kuil Qingshanwang, atau Raja Gunung Hijau.