Rakyatmerdeka.co – Kasus penyerangan air keras terhadap peneliti senior Novel Baswedan sampai saat ini belum menemukan titik terang. Sejauh ini belum mengetahui siapa dibalik penyerang Novel belum juga terungkap. Kasus ini masih terus di telusurin, bahkan ada laporan yang menyebutkan, laporan ini adalah rakayasa. Adalah politikus PDIP Dewi Ambarwati alias Dewi Tanjung, Dia menyoroti kasus serangan air keras terhadap Novel Baswedan adalah rekayasa. . Dia pun melaporkan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran berita bohong dan merekayasa teror air keras yang menimpanya.
Laporan yang terdaftar dengan nomor LP/7171/XI/2019/PMJ/Dit. Dia mengatakan laporan tersebut lahir untuk melihat apakah Novel keresahannya teror air Keras Baswedan belum selesai. “Saya sudah mematau dari awal kasusnya kok enggak selesai-selesai, enggak ada kejelasan. Akhirnya saya pelajari satu per satu dari 2018 sampai sekarang kok yang muncul bukannya penyelesaian tapi malah kejanggalan-kejanggalan, dan itu muncul dari Novelnya sendiri,” ujar Dewi.
Menurut Dewi, beredar luas di media dan media sosial yang menunjukkan penyimpangan Romawi menyerang penggunaan air keras, mulai dari perban yang tidak menutup mata sampai perubahan warna bola mata. Dia juga menyebutkan bahwa tidak melaporkan ancaman teroris baru mereka ke polisi, tapi mengeluarkan pernyataan umum tentang dugaan keterlibatan polisi dalam kasus serangan air keras. “Saya kan mau cari fakta kebanaran dari kasus ini, bukan apa-apa, supaya ada kejelasan hukum di masyarakat. Karena masyarakat selama dua tahun kan dibuat bingung ya, dibuat gaduh, ya ada pro kontra, saling curiga,” kata Dewi.
Baca Juga : Arie Gumilar Tolak Ahok Jadi Bos Pertamina
Dewi mengatakan bahwa laporan itu dibuat atas inisiatif sendiri tanpa perintah dari orang lain. Dia menekankan bahwa laporan tersebut tidak ada hubungannya dengan situasi politik. Yasri terkejut Dewi Tanjung menuduh dan bisa menyalahkan insiden itu adalah cerita lelucon. erlebih, selama dua tahun pengusutan kasus Novel, berbagai bukti medis dan rekam jejak melalui CCTV hingga keterangan saksi di kepolisian menunjukkan bahwa kejadian tersebut murni tindak kejahatan.