Rakyatmerdeka.co – News, Jakarta – Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq menginginkan supaya segala permasalahan hukum dapat diselesaikan secara kekeluargaan, termasuk kasus yang menjeratnya.
Hal itu disampaikan Rizieq mengenai aksi saling lapor yang belakangan banyak terjadi.
“Jangan kita coba saling lapor karena ini bisa membawa pada konflik horizontal. Harusnya kepolisian menjembatani,”ucap Rizieq.
“Bahkan kalau ada laporan-laporan, harusnya kepolisian mencoba untuk memediasi, apalagi kalau masalahnya sensitif,”sambung Rizieq.
Rizieq sebelumnya dilaporkan oleh berbagai pihak mengenai sejumlah kasus, yakni dugaan penistaan agama, mengenai logo Bank Indonesia di mata uang, dugaan penistaan terhadap Pancasila, dan mengenai pernyataan soal “sampurasun”.
Rizieq memberi contoh kasus logo BL di mata uang kertas yang disebutnya lambang palu arit. Seharusnya, ucap dia, Polri memediasi antara dirinya dan pihak terkait.
“Harusnya kalau saya protes keras, kalau itu dinilai hate specch, arahan Kapolri kepada kepolisian merupakan menjembatani antara mereka yang bersuara keras yang diprotes. Mestinya polisi mediasi kami dengan Bank Indonesia dan pihak terkait. Tidak ada mediasi,”katanya.
Dia juga berkomentar mengenai pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada peringatan HUT ke-44 PDI Perjuangan yang dinilainya mengandung unsur penistaan agama.
Dia mengklaim sudah menonton pidato Megawati sampai 10 kali sehingga menyakini kalau pidato itu mengadung unsur penistaan agama dan bangsa.
Tetapi, dia meminta sejumlah kubu tidak mendorong-dorongnya untuk melaporkan tuduhan itu ke kepolisian.
“Alangkah baiknya kalau itu didialogkan secara kekeluargaan,”ucapnya.
Rizieq bersedia untuk meminta maaf kalau memang salah paham terhadap pidato Megawati itu. Tetapi, Megwati, menurut dia, juga mesti mengklarifikasi isi pidatonya kalau memang salah kata.
Jalur kekeluargaan dinilainya diperlukan tidak cuma bagi kasus hukum ini, tetapi bagi kasus-kasus hukum lainnya. Dengan demikian, tidak setiap orang dengan mudahnya melaporkan satu sama lain.
“Kami menahan diri (untuk melapor) agar polisi dapat memediasi. Bukan cuma urusan kepada Bu Mega, melainkan juga dengan segala kelompok,”ucap Rizieq.