Rakyat Merdeka – Sepuluh orang Kristen dipancung, dan satu lainnya ditembak mati oleh kelompol terkait ISIS di Nigeria saat perayaan Natal.
Sebuah video yang direkam sebelum eksekusi di Borno menunjukkan 12 pria dan seorang wanita yang kabur. Mereka meminta bantuan dari organisasi Kristen dan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari.
“Saya menghimbau pemerintah federal untuk datang membantu kami,” kata Bitrus Zakka Bwala, seorang sandera yang juga merupakan seorang dosen. “Terlihat di belakang saya ada banyak orang-orang Nasrani. Mereka ditangkap dari berbagai tempat yang berbeda dan dibawa ke pangkalan ISIS di Afrika Barat.”
ISWAP di Nigeria, sebuah kelompok pelarian Boko Haram, merilis video 56 detik satu hari setelah Natal. Dalam video itu, tentara ISIS mengenakan seragam berwarna krem dan topeng hitam berjejer di belakang orang-orang Kristen. Tawanan pertama mati ditembak, dan 10 orang lain didorong ke tanah dan dipenggal kepalanya.
Tidak banyak detail tentang para korban selain mereka semua adalah laki-laki dan beragama Kristen. Mereka sudah ditangkap dalam beberapa pekan terakhir di negara bagian Borno, Nigeria Timur Laut.
“Kami membunuh mereka sebagai pembalasan dendam kami. Kami membalas perbuatan pembunuhan para pemimpin kami. Ini termasuk Abu Bakar al-Baghdadi dan juru bicara ISIS Abul-Hasan al-Muhaiir,” kata seorang anggota unit media ISWAP.
Pada bulan Oktober, Abu Bakar al-Baghdadi melakukan bunuh diri dalam serangan AS di sebuah distrik di Suriah Barat Laut. Tragedi itu terjadi 7 bulan setelah “kekhalifahan” ISIS sudah resmi hancur ketika ISIS dikalahkan di Suriah pada bulan Maret.
Baca Juga: Olahraga Bisa Menurunkan Resiko Kanker
Boko Haram telah menimbulkan kekacauan di Nigeria sejak didirikannya kelompok itu pada tahun 2002. Mereka telah menewaskan 60 orang saat pemakaman dalam satu serangan musim panas ini. Kelompok militan sudah menjadi terkenal di seluruh dunia pada tahun 2014 ketika mereka menculik lebih dari 300 siswi Chibok.
ISWAP telah meningkatkan serangan terhadap orang-orang Kristen dalam beberapa bulan setelah kematian Abu Bakar al-Baghdadi dalam serangan yang dipimpin oleh pasukan khusus AS.
Menurut laporan Jihadoscope, komunitas yang memonitor aktivitas online ekstrimis Islam, afiliasi ISIS sudah meningkat secara signifikan di seluruh Afrika. Bahkan, sekarang, sudah tidak terkendali lagi.