Siswi SMA di Batuaji, Batam, Kepualauan Riau menjadi seorang muncikari para siswi SMP yang digrebek oleh polisi, pada Rabu (01/03/2020) lalu.
Remaja-remaja ini sedang libur sekolah disuruh untuk menemani pria berhidung belang. Dua remaja perempuan yang tertangkap basah saat hendak melayani pria hidung belang yang merupakan sebuah penyamaran polisi.
Kapolsek Batuaji Kompol, Syafruddin Dalimunthe, menjelaskan tentang dua remaja yang berusia 15 tahun itu diketahui masih aktif sebagai pelajar SMP di Kota Batam.
Selain dua remaja itu, kepolisian juga menangkap sepasang remaja yakni berinisial H (15, pria) dan N (16, perempuan).
Pasangan ini disebut sebagai pelaku perdagangan orang karena bertindak sebagai mucikari dua remaja tersebut kepada pria hidung belang.
Kedua pelaku ini juga masih berstatus pelajar,” ujarnya, pada Kamis (2/4/2020).
Ia menjelaskan, penyamaran untuk menyelamatkan dua remaja yang dijadikan sebagai PSK ini dilakukan karena belakangan banyak sekali aduan dari masyarakat terkait transaksi prostitusi online yang melibatkan pelajar.
Transaksi prostitusi online semakin marak saat aparat kepolisian dan instansi pemerintah lainnya fokus pada penanganan pencegahan penyebaran COVID-19.
Mereka memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Kami mencoba telusuri lebih lanjut dan memang benar adanya,” katanya.
Ini akan kami tindak tegaskan karena pelaku ataupun korban umumnya pelajar aktif semua. Ada yang SMP ada yang SMA,” ujar Dalimunthe.
Kedua korban itu menjadi jajakan dua pelaku melalui media sosial lewat aplikasi WhatsApp serta MiChat.
Pelaku utamanya adalah N, remaja wanita yang duduk di bangku SMA itu,” jelasnya.
N kata dia, dikenal sebagai mami atau muncikari bagi pelajar-pelajar perempuan di Batuaji dan Sagulung.
N selanjutnya, banyak menjajakan anak remaja perempuan di dua area tersebut kepada pria hidung belang.
Dalam menjalankan aksinya N beraksi bersama H (pelaku lain yang sudah diamankan) serta Y (DPO).
N ini sudah dikenal sebagai mami Ndut oleh kalangan pelajar-pelajar perempuan di sini,” paparnya.
Namanya sudah cukup terkenal. Kalau ada siswa perempuan yang mau “jual diri” biasanya menghubungi dirinya. Dia punya link dan jaringan ke pria hidung belang,” tutur Dalimunthe.
Korban dari berinisial N ini diakui Dalimunthe sudah cukup banyak.
Ini masih terus kami tindak lanjuti lebih dalam karena banyak korbannya ini,” ujar Dalimunthe.