Rakyatmerdeka.co – News Bareskrim Polri resmi memutuskan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama, sebagai tersangka masalah dugaan penistaan agama. Relawan yang menamakan dirinya Ahokers mengklaim, masalah dan status tersangka, tidak buat dukungan terhadap Ahok, sapaan Basuki, menurun.
Sebagai bukti, banyak pendukung Ahok yang mendatangi rumah Lembang.
” Sebelum saat Ahok jadi tersangka paling banyak yang datang 200-an, namun saat ini dapat sampai 800-an untuk berikan dukungan buat Ahok, ” ungkap Ketua Relawan Ahokers, Ivan Hoe Semen, dalam acara diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, dengan topik ‘Ahok Effect’, Sabtu (19/11).
Menurut Ivan, warga DKI semakin lebih melihat kemampuan Ahok. Dia sesumbar Ahok tidak sekedar menjanjikan program-program namun mewujudkannya.
Sedangkan terkait ucapan Ahok menyinggung Surah Al Maida bapak 51 di Kepulauan Seribu, dia menyakini, tidak bermaksud untuk menistakan agama.
” Ahok tak punya niat seperti itu, cuma konteksnya saja yang tidak pas, ” ujarnya.
Baca Juga : ” Merasa Tersinggung Demo Di Biayai, Habiburokhman Laporkan Ahok “
Dia menambahkan, berkaitan banyak gerakan tolak Ahok di berbagai daerah, itu satu bentuk kebebasan berekspresi sebagai hak setiap warga negara. Hal semacam itu sah saja, selama tak mengganggu kepentingan orang lain.
” Mesti sama-sama menjaga supaya jangan sampai menuntut hak kita serta mencederai hak orang lain. Ada gerakan penolakan di sebagian tempat, Bawaslu telah menyampaikan ada sudah tersangka di Kembangan utara, ini jelas mencederai demokrasi, ” katanya Ivan.
Menurut Ivan, ketentuan main memperbolehkan paslon turun menyapa masyarakat. ” Bermakna ada yang menggerakkan. Ini tak baik dalam sistem berdemokrasi kita. Ini penistaan dalam demokrasi, ” tuturnya.