Rakyatmerdeka.co – News Dua partai dari ” Koalisi Kekeluargaan ” disebut-sebut bakal bergabung dengan koalisi pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pernyataan itu dilontarkan Ketua DPD Hanura DKI Jakarta, Muhammad ” Ongen ” Sangaji yang mengimbuhkan keduanya bakal berhimpun dalam waktu dekat.
Selama ini telah ada tiga partai politik yang mensupport Ahok, yaitu Hanura, Golkar serta Nasdem.
” Saya telah sampaikan kemarin kan, kurun waktu mendekati 10 hari ini ada dua partai yang berhimpun serta itu tentu, ” kata Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Tetapi Ongen tidak merinci nama ke-2 partai itu. Menurut dia, sekarang ini ke-2 partai itu jadi ” informan ” koalisi Ahok untuk memonitor gerakan ” Koalisi Kekeluargaan “.
” Pokoknya biarkanlah kami titip mereka di dalam 10 hari agar lebih tahu apa yang berlangsung diantara tujuh partai itu, ” kata Ongen.
Disamping itu, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik mengungkap, koalisi pro-Ahok lebih rawan pecah di banding Koalisi Kekeluargaan.
Sebab, menurut Taufik, koalisi Ahok belum menentukan posisi calon wakil gubernur sebagai pendamping Ahok.
Diantara tiga partai pendukung Ahok, kata Taufik, bakal berebut mengambil posisi cawagub, satu diantaranya Nasional Demokrat.
Menurut Taufik, partai besutan Surya Paloh itu mempunyai argumen untuk mencalonkan wagub lantaran lebih dulu memberi dukungan Ahok.
Lalu Partai Golkar, kata Taufik, mempunyai argumen untuk memastikan wagub karena kursinya paling besar dalam koalisi.
” Golkar katakan, eh gue ketua timnya. Mungkin saja kan terjadi begitu, ” sambung Taufik.
Bila salah satunya partai politik pendukung Ahok kabur, ujarnya, Ahok tidak bakal maju sebagai calon gubernur.
Sebab kursinya tidak cukup untuk mengantarkannya maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Di segi lain, potensi pecahnya Koalisi Kekeluargaan dinilai kecil. Diantara tujuh partai telah mempunyai perjanjian untuk posisi cawagub serta cagub.
Posisi cawagub, tujuh partai setuju untuk memilih Sandiaga Uno. Sesaat untuk gubernur diserahkan pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
” Bila juga ada satu yang keluar, kan tetap masih dapat ikut. Kursinya masih tetap cukup, ” kata Taufik.
Tujuh partai dalam ” Koalisi Kekeluargaan ” terdiri dari PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB serta PAN.
Koalisi tersebut baru ditetapkan di tingkat DPD serta belum ada kesepakatan hitam diatas putih untuk bikin Koalisi Kekeluargaan.