Rakyat Merdeka – Setidaknya dua perwira militer terluka dalam ledakan yang terjadi di Monas di Jakarta Pusat, dekat dengan istana presiden.
Investigasi telah diluncurkan ke dalam insiden tersebut. Ledakan menghantam daerah di seberang Kementerian Dalam Negeri di dalam Taman Monumen Nasional Indonesia sekitar pukul 07.20 waktu setempat pada hari Selasa (3/12) pagi.
Sebuah video muncul di media sosial yang memperlihatkan seorang pria. Wajah dan pakaiannya berlumuran darah, berbaring tak bergerak di tanah sebelum perlahan-lahan duduk.
Sebanyak dua orang terluka dalam ledakan di Monas. Keduanya telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Sebelum ledakan di Monas, para prajurit militer dilaporkan sedang melakukan latihan di depan istana kepresidenan.
Sementara penyelidikan masih dalam tahap awal, pihak berwenang percaya ledakan itu disebabkan oleh granat asap. Tidak jelas apakah ini adalah kecelakaan atau apakah permainan curang terlibat. Situs insiden telah ditutup oleh militer dan polisi, dan daerah yang berdekatan telah ditutup untuk umum.
“Kami belum menyimpulkan demikian, karena kami masih menyelidiki,” kata kepala militer Jakarta Eko Margiyono ketika ditanya apakah pihak berwenang akan memperlakukan insiden ledakan di Monas sebagai serangan yang ditargetkan pada personal militer.
Presiden Indonesia Joko Widodo tidak berada di kediamannya pada saat serangan itu, kata juru bicaranya.
Baca Juga: Bali Mengalami Krisis Air Bersih
Meskipun tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut, Indonesia akhir-akhir ini melihat lonjakan kekerasan yang terkait dengan ISIS. Pada 13 November, seorang pembom bunuh diri menyatakan sebuah alat peledak di sebuah kantor polisi di kota Medan, melukai enam orang.