Rakyatmerdeka.co – News Kondisi di Istanbul, Turki, mulai kondusif pascakudeta yang terjadi Jumat (15/7/2016) malam.
Hal semacam itu di sampaikan oleh salah seorang Delegasi Republik Indonesia (Delri) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Anton Wibisono yang tengah ikuti Sidang World Heritage Committee UNESCO ke-40 di Istanbul, Turki, 10-20 Juli 2016.
” Alhamdulillah, sudah kondusif. Pihak KJRI merekomendasikan untuk tetap di hotel. Warga sudah ada yang beraktivitas, ” tulis Anton waktu dihubungi lewat pesan singkat, Sabtu (16/7/2016).
Anton memberi tambahan, upaya kudeta benar-benar terkonsentrasi di Ankara serta Istanbul. Meskipun kondisi telah kondusif, kesibukan warga di Istanbul masihlah hanya keluar rumah untuk menyaksikan kondisi terbaru diluar.
Mereka belum tampak mengerjakan aktivitas perniagaan. ” Ini tadi ngobrol dengan warga lokal di hotel serta dia katakan jembatan yang diblokade telah dapat dilewati, namun saya sendiri belum keluar hotel, ” kata Anton.
Anton mengungkapkan, kondisi mulai kondusif sejak mulai jam 05. 00 pagi saat Istanbul. Tetapi, saat malam harinya kondisi memang mencekam.
” Hotel saya letaknya kurang lebih 1 sampai 2 km dari jembatan serta tadi malam terdengar beberapa kali suara senapan. Ledakan-ledakan ada juga, ” ungkap dia.
Anton menambahkan, tuan rumah juga terpaksa sekali tunda Sidang UNESCO itu hingga batas saat yang tidak ditetapkan.
” Kami diinstruksikan KJRI supaya Delri menjauhi pusat kota dikarenakan masih tetap diblokade oleh truk-truk hingga dianjurkan untuk tetap di hotel, ” catat dia.
Kondisi keamanan di Turki jadi sorotan menyusul pernyataan beberapa kelompok elemen militer Turki mengklaim sudah kuasai negeri itu pada Sabtu (16/7/2016). Hal semacam itu menyebabkan bentrokan berdarah di Istanbul serta Ankara.
Fotografer AFP melaporkan sudah melihat tentara menembaki warga yang berkumpul di dekat salah satu jembatan Selat Bosphorus di Istanbul. Sementara itu, kantor berita Anadolu menyampaikan kabar, gedung parlemen Turki di Ankara terserang dengan menggunakan bom.