Rakyatmerdeka. co – Jakarta – Komjen Tito Karnavian selangkah lagi bakal resmi jadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. Tito jadi calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Mengajukan nama bekas Kapolda Metro Jaya itu cukup menarik karena Tito melalui 4 angkatan Akpol yang dapat juga diajukan sebagai calon Kapolri. Jokowi merasa jika sosok Tito telah layak sebagai calon Kapolri dan kemudian gayung bersambut waktu Komisi III DPR mengadakan fit and proper test untuk Komjen Tito.
Berikut ini ikhtisar sistem perjalanan Tito jadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara, Senin (27/6/2016) :
Rabu, 15 Juni 2016
Ketua DPR Ade Komaruddin menyampaikan dirinya sudah terima surat dari Presiden Joko Widodo mengenai mengajukan Komjen Tito Karnavian sebagai calon satu-satunyaatau calon tunggal Kapolri, Rabu pagi. Pria yang akrab disapa Akom itu mengungkapkannya pada wartawan selesai lakukan inspeksi ke Stasiun Gambir, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Kamis, 16 Juni 2016
Tito yang disebut Kepala BNPT itu rapat dengan Komisi III DPR untuk mengulas biaya serta gagasan kerja 2017 di kompleks parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Rapat tersebut juga diikuti oleh mitra Komisi III yang lain seperti BNN, PPATK serta yang lain.
Selesai rapat, Tito mengemukakan ke media jika dia telah ‘sowan’ pada beberapa perwira tinggi aktif seniornya di Polri masalah penunjukan itu, termasuk juga ‘sowan’ ke Wakapolri Komjen Budi Gunawan.
Senin, 20 Juni 2016
DPR RI mengadakan rapat paripurna serta surat presiden berkaitan penunjukan Komjen Tito Karnavian sebagai calon Kapolri dibacakan. Rapat paripurna ini sebelumnya pernah terlambat.
Surat presiden berkaitan Komjen Tito bakal dibacakan dimuka rapat sebagai surat masuk. Sesudah dibacakan, menjadi pencalonan Komjen Tito bisa diolah di komisi berkaitan yakni Komisi III.
Rapat paripurna ini awalannya direncanakan pada Kamis (16/6) kemarin. Namun, dua fraksi yakni PDIP serta PD memohon supaya rapat dipending. Pada akhirnya semuanya fraksi setuju rapat paripurna diselenggarakan Senin (20/6/2016).
Di hari yang sama, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti juga menghimpun semuanya beberapa pejabat Polri di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pertemuan itu untuk menerangkan penunjukan Tito yang disebut Akpol angkatan 1987 diambil Presiden. Kapolri memohon semua jajarannya mendukung Komjen Tito.
Rabu, 22 Juni 2016
Komisi III DPR RI menyambangi tempat tinggal dinas Komjen Tito di Kompleks Polri Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kunjungan itu untuk melihat bagaimana sosok serta kepemimpinan Tito dalam keluarga serta masyarakat sekitar.
Dalam peluang itu, Tito didampingi oleh istrinya, Tri Suswati, serta kakak kandung Tito. Tiga anak Tito tak ada dikarenakan sedang belajar di Singapura.
Kamis, 23 Juni 2016
Komjen Tito melakukan uji kelayakan serta kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Beberapa Jenderal Polri lintas angkatan terlihat mengikuti Tito.
Setelah itu, semua fraksi menyepakati Komjen Tito sebagai Kapolri.
Senin, 27 Juni 2016
DPR RI mengadakan rapat paripurna masalah kesepakatan Komisi III masalah Komjen Tito sebagai Kapolri. Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyampaikan akan tidak ada lagi perbincangan masalah pencalonan Tito.
” Pengesahan saja, ” kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu, Senin (27/6/2016).