Rakyat Merdeka — Memiliki bibir hitam membuat beberapa orang tidak percaya diri. Bibir hitam dianggap membuat pemiliknya nampak lebih pucat dan diberi stigma memiliki kebiasaan buruk.
Banyak yang mengasosiasikan bibir hitam dengan kebiasaan merokok. Namun, apa sebenarnya penyebab bibir menjadi hitam?
Dilansir dari medicalnewstoday, terdapat beberapa penyebab yang membuat bibir menjadi hitam, antara lain:
1. Paparan sinar matahari
Sinar matahari akan memicu kulit tubuh memproduksi melanin. Hal ini dilakukan untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Di samping itu, produksi melanin juga dapat menyebabkan kulit menjadi coklat. Hal ini juga terjadi pada bibir. Oleh karena itu, sinar matahari dapat menyebabkan bibir menjadi hitam. Untuk menghidarinya, dapat menggunakan pelembap bibir yang melindungi dari paparan sinar matahari secara langsung.
2. Tembakau rokok
Merokok dapat menyebabkan bibir menjadi hitam. Hal ini karena nikotin dan benzpyrebe dakan asap tembakan mendorong produksi melanin di kulit. Biasanya, hal ini terjadi secara bertahap. Semakin sering merokok, maka akan semakin hitam bibir.
3. Kehamilan
Bibir hitam juga sering dialami wanita saat kehamilan. Hal ini karena saat hamil terjadi perubahan kadar hormon dalam tubuh yang menyebabkan kulit berwarna hitam. Tidak hanya bibir, warna hitam dapat terjadi di beberapa bagian seperti puting susu, dahi, pipi, dan hidung. Namun, biasanya hal ini terjadi sementara. Warna kulit akan kembali normal setelah melahirkan.
4. Pengaruh obat
Beberapa obat dapar menyebabkan hiperpigmentasi yang menyebabkan kulit berubah menjadi hitam. Biasanya, kulit akan kembali normal setelah pengobatan selesai. Namun, pada beberapa orang, hiperpigmentasi tetap berlanjut.
5. Masalah kesehatan
Salah satu penyebab bibir hitam yaitu karena adanya masalah kesehatan. Salah satu yang paling terkenal yaitu penyakit addison, yaitu gangguan pada kelenjar hormon. Salah satu gejalanya membuat kulit berwarna hitam. Gejala lainnya termasuk kurang energi, lemah, dan suasana hati yang buruk. Hal ini membuktikan jika masalah medis dapat menjadi penyebab hiperpigmentasi.