Rakyatmerdeka. co – “Jual Sapi beku bakal merugikan pedagang Tradisional yang tidak memiliki lemari pendingin” di sampaikan oleh Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
” Pedagang tradisional tak memiliki lemari pendingin untuk menyimpan daging sapi beku. Apabila di jual dengan cara terbuka, daging hanya tahan maksimal selama tiga jam, ” tutur Tulus, Sabtu (11/6).
Menurut Tulus, apabila dibiarkan begitu saja di udara terbuka selama tiga jam, daging beku bakal mencair serta mengakibatkan kerusakan kwalitas daging. Hal semacam itu bakal merugikan pedagang dikarenakan pembeli tidak ingin membeli daging kwalitas jelek.
Harga daging sapi segar yang lumayan tinggi, hingga menjangkau harga Rp 120.000 per kilogram mendorong warga untuk berpindah ke daging beku. Pemerintah telah mengupayakan untuk menekan harga daging sapi, satu diantaranya dengan gagasan mengimpor dari Australia, Selandia Baru serta India.
Tulus menuturkan, impor daging sapi merupakan satu diantara jalan keluar paling praktis untuk menurunkan harga dalam jangka waktu dekat ini. Pembeli membutuhkan kepastian harga daging yang lebih terjangkau.
Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah menargetkan agar harga daging sapi dapat menjangkau Rp 80. 000 per kilogram, diantaranya dengan membuka pintu impor.
” Untuk jangka waktu yang begitu pendek, jelas yang bakal diimpor yaitu daging sapi beku. Impor sapi bakalan membutuhkan waktu tiga bulan sampai empat bulan untuk dipotong, ” tutupnya.(rm)