Rakyatmerdeka.co – Keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal mengusung siapa di Pilgub DKI 2017 masihlah misterius. Tarik menarik berlangsung pada yang pro serta kontra dengan Ahok…
Banyak di internal PDIP yang menampik mensupport Ahok. Banyak juga yang menyebutkan support pada Ahok untuk kembali duet dengan Djarot…
Sementara di eksternal, juga terjadi tarik ulur. Pendukung Ahok masih ada yang mengharapkan PDIP bergabung, di segi lain ada pula yang tidak perduli PDIP ingin mensupport atau mengusung calon sendiri di Pilgub DKI tahun depan…
Sikap malu-malu mau namun gengsi juga terlihat tampak di kubu Ahok. NasDem akui ada tim spesial yang merajut komunikasi dengan PDIP…
Ketua DPP NasDem, Taufik Basari menyampaikan, didalam timnya telah ada sisi untuk berkomunikasi dengan PDIP. Dia sendiri mengakui tidak paham perubahan komunikasi pada Tim Ahok dengan PDIP…
Jadi kita bila untuk komunikasi dengan PDIP, kita membagi pekerjaan serta peran, ada memang pekerjaan untuk merajut komunikasi, jadi tidak semua lakukan komunikasi, ” kata Taufik waktu terlibat perbincangan, Rabu lalu…
Taufik malas memaparkan siapapun orang yang diutus untuk berkomunikasi dengan PDIP. ” Ada sebagian orang berkomunikasi. Kita tunggu bagaimana responsnya, ” kata Jubir Tim Pemenangan Ahok ini…
Tetapi di satu segi, kubu Ahok menyebutkan tidak terlalu harapkan banyak dengan support PDIP. Hal semacam ini tunjukkan sikap perlu namun tidak perlu kubu Ahok dengan support PDIP…
Buat kita tidak permasalahan bergabung oke, tak juga tak ada permasalahan, ” kata Politikus NasDem ini…
Kubu Ahok juga di lain pihak mengecam dengan simulasi yang dikerjakan oleh PDIP. Dalam simulasi itu memang ada nama Ahok, tetapi diletakkan dalam posisi calon wakil gubernur DKI mengikuti tiga cagub dari PDIP yaitu Djarot, Risma serta FX Rudy…
Ketua DPP Hanura, Miryam S Haryani menyampaikan, hal semacam itu tunjukkan satu kecemasan partai yang belum mempunyai jagoan di Pilgub DKI…
Itu kegamangan parpol yang belum mengambil keputusan pasangan di Pilkada DKI, ” kata Miryam…
Ketua Umum Srikandi Hanura ini mengakui, dirinya tak punya maksud mencampuri masalah internal PDIP. Tetapi, wacana meletakkan Ahok sebagai cawagub menurut dia yaitu hal yang begitu mustahil…
Sebab, lanjut Miryam, motif paling utama Hanura, NasDem serta Golkar mulai sejak awal bergabung mensupport Ahok, yaitu untuk membuatnya Gubernur DKI Jakarta, serta tidak cuma sebagai wakil gubernur…
Saya rasa begitu mustahil Ahok jadi Cawagub ya. Saya tidak ingin mencampuri masalah internal PDIP, namun yang tentu tiga partai yang telah mengusung Ahok itu (maksudnya) untuk jadi DKI 1, bukanlah DKI 2, ” kata Miryam…
Begitu halnya Taufik Basari. Dia menilai lucu dengan simulasi yang dikerjakan oleh PDIP. Dalam simulasi itu, PDIP menyodorkan tiga gunakan calon yaitu Djarot-Ahok, Risma-Ahok serta FX Rudy-Ahok…
Menurut Taufik, mustahil seseorang Basuki T Purnama di taruh sebagai calon wakil gubernur. Sebab, posisi Ahok saat ini telah jadi gubernur DKI petahana…
Bila menurut saya, itu lugasnya itu cuma, tak serius lah, lantaran bagaimana mungkin saja seseorang gubernur jadi wagub untuk periode setelah itu, ” kata Taufik…
Oleh karena itu, dia menilai mustahil NasDem ikuti keputusan main dalam simulasi PDIP itu. Menurutnya, simulasi itu cuma sisi dari bercandaan PDIP saja…
Jadi pasti kita dapat mengerti ketika Pak Ahok sebagai cawagub, tak mungkin, bila cuma untuk jadi bahan becanda di warung kopi oke-oke saja, atau sisi dari lucu-lucuan, dagelan sah-sah saja, ” tegas dia…