Rakyat Merdeka — Tidak hanya kehilangan indra penciuman dan perasa atau anosmia, kehilangan gairah seksual juga ikut berdampak saat terinfeksi Covid-19.
Hal ini berdasarkan penelitian yang menemukan 29 persen orang yang kehilangan indra penciuman dan perasa dilaporkan mengalamin penurunan gairah seksual.
Gairah seksual menurun, karena pasangan tidak lagi bisa mencium aroma pasangannya. Sedangkan beberapa lainnya merasa tidak nyaman, karena takut tidak menyadari dirinya memiliki bau badan, hasilnya malah mengganggu kegiatan seksual pasangan.
Menariknya penelitian ini menunjukkan meski mereka mengalami gairah seksual karena tidak bisa merasakan aroma tubuh dan indra perasa. Meski begitu, ini tidak membuat pasangan mengurangi kegiatan seksual dan tetap bisa merasakan kenikmatan aktivitas seksual.
Saat kehilangan indra penciuman dan perasa karena Covid-19, setelah satu bulan 72 persen orang mengaku indranya kembali seperti semula.
Namun apabila setelah sembuh dari Covid-19, indra penciuman dan perasa belum kembali seperti semua, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis.
Atau jika tetap kehilangan gairah seksual setelah sembuh dari Covid-19, maka Anda bisa segera menghubungi terapis psikoseksual, untuk mencari tahu penyebab lebih lanjut.
Penyebab penurunan gairah seksual
Gairah seksual menyebabkan seseorang tidak lagi antusias terhadap rangsangan seksual baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa sebabnya mengutip SehatQ.
1. Ada yang salah dengan hubungan
Jika merasa tidak ada kebahagiaan lagi dalam hubungan Anda, maka kondisi tersebut dapat menurunkan gairah seksual Anda.
Selain itu, konflik yang tak terselesaikan, seringnya beradu argumen, hilangnya ketertarikan seksual, hilangnya kepercayaan, dan komunikasi yang buruk, bisa membuat gairah seksual menurun.
Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya Anda dan pasangan menjalani konseling hubungan. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki hubungan, agar gairah seksual tidak menurun.
2. Masalah seksual
Menurunnya gairah seks dapat disebabkan oleh masalah seksual yang Anda miliki, seperti disfungsi ereksi, masalah ejakulasi, penipisan atau jaringan vagina yang kering (vaginitis atrofi), kekeringan vagina, sakit saat berhubungan intim, dan lainnya.
Ketika mengalami masalah seksual tersebut, maka Anda dapat menjadi kurang bergairah untuk melakukan hubungan intim.
3. Kelelahan, kegelisahan, dan stres
Kelelahan, kegelisahan, dan stres, dapat menyita waktu, dan berdampak besar pada kebahagiaan Anda, termasuk gairah seksual. Jika Anda merasa lelah, stres, gelisah secara terus menerus, maka gairah seksual dapat menurun.
Anda mungkin harus melakukan perubahan gaya hidup atau berkonsultasi pada dokter mengenai masalah tersebut.
4. Bertambahnya usia
Gairah seks yang menurun dialami banyak pria dan wanita, seiring bertambahnya usia. Penurunan kadar hormon seks dan masalah kesehatan karena usia, terutama yang membatasi pergerakan, dapat menyebabkan penurunan gairah seks.
Ketika usia Anda semakin tua, maka gairah untuk melakukan hubungan seks pun berkurang. Adapun penyebab lain dari menurunnya gairah seks yaitu kehamilan, persalinan dan aktivitas menyusui.