Rakyatmerdeka.co – Jumlah kematian akibat wabah coronavirus 2019-nCoV di China sudah mencapai angka 56. Dengan ratusan infeksi terbaru terdeteksi di skala nasional, terlepas dari semua upaya penahanan virus. Sejumlah kasus berita juga telah dilaporkan di luar Tiongkok.
Kematian pertama dilaporkan di Shanghai dan satu di provinsi Henan. Sementara 13 orang lagi meninggal di provinsi Hubei dimana hampir 130 orang dilaporkan dalam kondisi serius atau kritis pada Minggu (26/1). Selain ratusan kasus yang diketahui dan dikonfirmasi, sekitar 7.000 orang di sana masih dalam pengawasan medis yang meningkat karena kontak yang dekat mereka yang berpotensi berbahaya.
Sementara itu, jumlah mereka yang telah mengalahkan virus dan dipulangkan dari rumah sakit telah meningkat menjadi setidaknya 85.
China menghadapi situasi darurat karena coronavirus baru ini mempercepat penyebarannya, Presiden Xi Jinping memperingatkan. Ia juga menambahkan, bagaimanapun, bahwa mengingat upaya besar untuk menahan wabah, China pasti akan mampu memenangkan pertempuran melawan wabah ini.
Sekitar 450 petugas medis militer Tiongkok dikerahkan di wilayah tersebut untuk membantu staff rumah sakit. Untungnya, petugas medis militer ini sudah memiliki pengalaman dalam memerangi SARS dan ebola. Banyak staff rumah sakit yang kondisi kesehatannya menjadi memburuk karena terlalu banyak bekerja dan memicu kelelahan. Mereka telah bekerja dengan sistem shift selama beberapa jam dalam beberapa pekan terakhir. Sementara itu, pihak berwenang setempat bergegas untuk membangun fasilitas 1.000 tempat tidur baru khusus untuk mengobati korban virus mematikan ini.
Baca Juga: Virus Korona Mengancam Ekonomi China
Pihak berwenang China juga telah memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat di pusat wabah Wuhan. Serta hampir 20 kota di provinsi Hubei. Dengan hampir 50 juta orang hampir dikarantina di tengah musim liburan Tahun Baru Imlek. Dengan banyaknya acara publik yang dibatalkan, pembatasan tambahan telah diberlakukan pada rute bus antarkota mulai hari Minggu. Staff medis telah ditugaskan untuk memeriksa suhu para pelancong untuk mengetahui tanda-tanda demam. Demam merupakan gejala paling nyata dari coronavirus yang disertai oleh batuk kering dan menyebabkan sesak nafas.
Coronavirus menyebabkan gejala mirip flu parah. Wabah ini diyakini pertama kali berpindah dari hewan ke manusia di pasar seafood di Wuhan, dan sejak itu bermutasi untuk menular dari orang ke orang.
DI luar China, coronavirus sejauh ini telah terdeteksi di setidaknya 10 negara: Amerika Serikat, Prancis, Korea Selatan, Jepang, Nepal, Vietnam, SIngapura, Thailand, Australia, Malaysia, dan Kanada. Hampir setiap pasien yang dikonfirmasi telah melakukan perjalanan dari Wuhan dalam beberapa minggu terakhir. Namun, kebanyakan dari mereka dalam kondisi stabil.