RAKYAT MERDEKA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa tidak akan ada bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah untuk para pelaku judi online (Judol).
“Enggak ada,” tegas Jokowi pada sela-sela kunjungan kerjanya di Karanganyar, Jawa Tengah yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Rabu (19/6).
Bukan hanya itu, dia juga menegaskan kembali, bahwa tak ada wacana pemberian bansos bagi para pelaku judi online selama ini.
“Enggak ada,” ujarnya.
Seperti diketahui, isu pemain judi online bisa menerima bansos berawal dari ucapan Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Dia beranggapan, bahwa korban judi online yang menjadi miskin menjadi tanggung jawab pemerintah. Di mana nantinya mereka akan dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga berhak menerima bansos.
“Kita masukkan di dalam DTKS sebagai penerima bansos, ya,” kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6) lalu.
“Banyak yang menjadi miskin baru itu menjadi tanggung jawab kita, tanggung jawab dari Kemenko PMK,” imbuh Muhadjir.
Akan tetapi, pada Senin (17/6) lalu, Muhadjir pun mengklarifikasi pernyataannya tersebut.
Di mana Muhadjir menjelaskan, bahwa banyak pihak yang salah mengartikan bansos tersebut. Padahal, maksud dari pernyataannya, dia ingin bansos tersebut disalurkan pada keluarga pelaku Judol yang dirugikan.
“Saya tegaskan, korban judi online itu bukan pelaku. Siapa korbannya? Korbannya adalah keluarga atau individu terdekat dari para penjudi itu yang dirugikan baik secara material, finansial, maupun psikologis, dan itu-lah yang nanti akan kita santuni,” terang Muhadjir di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (17/6).