RAKYAT MERDEKA — Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Muhammad bin Zayed (MBZ), Senin (14/11), meresmikan Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Akan tetapi, saat ini masjid megah tersebut belum bisa digunakan oleh masyarakat umum.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan, Masjid Sheikh Zayed belum dibuka untuk umum sebab belum tuntas dikerjakan.
“Sebenarnya pengerjaane sudah selesai semua. Cuma ada finishing beberapa yang harus kita selesaikan,” ujar Gibran di Balai Kota Solo setelah peresmian.
Walaupun belum tuntas, masjid hadiah dari UEA itu tetap diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden MBZ.
Seharusnya peresmian ini dilaksanakan pada Kamis (17/11), namun jadwal peresmian diajukan karena banyaknya acara nasional di Solo.
Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo dan MBZ juga sudah dijadwalkan untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
“Ini kan pembukaane dipercepat. Soale beliau-beliau sudah sepakat KTT G20 di Bali lebih penting,” ujarnya.
Gibran meminta maaf kepada masyarakat yang kecewa sebab tidak bisa berkunjung di Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan. Putra Presiden Jokowi itu meminta supaya masyarakat bersabar hingga pengerjaan masjid sepenuhnya tuntas.
“Kecele ya… Ya ditunggu dulu. Sebentar aja. Nanti kita kasih update lagi kalau sudah selesai,” katanya.
Gibran sendiri belum bisa memastikan kapan Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Gilingan dibuka untuk umum. Ia hanya berharap pengerjaan finishing masjid dapat selesai dalam waktu dekat. Sebab, Solo akan menggelar banyak kegiatan besar dalam beberapa pekan ke depan.
Salah satunya, Muktamar ke-48 Muhammadiyyah dan Aisyiyah yang akan digelar 17-20 November 2022.
Dan masjid tersebut digadang-gadang menjadi alternatif tujuan wisata religi bagi masyarakat dari daerah lain yang berkunjung ke Solo.
“Secepatnya. Kita sih pengene pas Muktamar sudah bisa dibuka,” pungkasnya.