RAKYAT MERDEKA — Seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar mulai Sabru (3/9) lalu, harga daging ayam dan cabai di pasar tradisional DKI Jakarta ikut naik.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (6/9), harga daging ayam naik dari Rp38 ribu menjadi Rp40 ribu per ekor untuk ukuran besar, di pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan.
Seorang pedagang ayam di pasar tersebut, Sunar (52) mengatakan, naiknya harga ini juga terjadi pada ayam ukuran sedang. Di mana harga ayam ukuran sedang naik dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu per ekor.
“Iya (harga naik sejak BBM juga naik). Mungkin dari logistiknya, dari peternak memang sudah naik,” katanya.
Walaupun demikian, ia mengaku penjualan ayam tidak menurun atau masih normal. Sunar mengatakan, dirinya masih bisa menjual 500 ekor ayam dalam sehari.
Naiknya harga cabai
Sementara itu, kenaikan juga terjadi pada harga cabai merah keriting. Di mana harganya naik dua kali lipat dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu per kg, cabai rawit merah melonjak dari Rp30 ribu menjadi Rp60 ribu per kg.
Akan tetapi, harga cabai hijau masih stabil di harga Rp45 ribu per kg.
Kemudian di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, kenaikan harga daging ayam sudah terjadi semenjak sebelum penyesuaian harga BBM.
“Sebelum BBM naik memang sudah naik harga ayam,” ujar Inem (60), pedagang ayam di pasar tersebut.
Diketahui, harga daging ayam naik dari Rp45 ribu menjadi Rp50 ribu per ekor untuk ukuran besar. Lalu, untuk ukuran kecil masih di harga Rp30 ribu per kg.
Inem menjelaskan, naiknya harga daging ayam ini belum berpengaruh pada penjualan. Sebab, dia masih bisa menjual rata-rata 100 ekor ayam per hari.
Sementara, harga cabai rawit merah keriting juga naik dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu per kg. Begitu juga dengan harga cabai rawit merah, naik dari Rp35 ribu menjadi Rp60 ribu per kg.
Salah seorang pedagang di Pasar Mampang mengatakan, kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sebelum harga BBM resmi naik. Dia sendiri tidak mengetahui apa penyebab dari kenaikan harga itu, yang pasti harga dari petani sudah tinggi.
“Ini yang mahal (menunjuk cabai merah keriting) Rp80 ribu per kg. Kurang tahu (kenapa naik), dari sana sudah naik,” katanya.
Kenaikan harga BBM
Seperti dibrtitakan sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis pertalite, solar, dan pertamax pada Sabtu (3/9) yang lalu.
Di mana harga Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter. Solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Kabar mengenai kenaikan harga BBM subsidi memang sudah tedengar sejak beberapa pekan terakhir. Hal ini di karenakan proyeksi kuota APBN 2022 yang jebol akhir tahun.
Presiden Jokowi mengungkapkan, alokasi untuk subsidi energi dari APBN jebol sampai Rp502,4 triliun pada tahun ini.
“Subsidi 2022 telah 3 kali meningkat dari Rp105 triliun menjadi Rp502 triliun dan akan meningkat terus,” ungkap Jokowi.