Rakyat Merdeka — Belum usai virus corona Covid-19, sudah muncul virus hanta yang dilaporkan membuat beberapa warga China meninggal dunia.
Ahli mencoba menenangkan dengan mengatakan bahwa virus ini sebenarnya bukan barang baru dalam dunia virologi. Virus ini ada jauh sebelum SARS-CoV-2 menjadi pandemi di dunia.
Virus hanta merupakan keluarga virus yang menyebar lewat tikus dan menimbulkan berbagai sindrom penyakit pada manusia.
Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus hanta adalah genus virus dari famili Bunyaviridae yang menyebabkan munculnya penyakit sindrom paru virus hanta (hantavirus pulmonary syndrome).
Virus hanta dapat menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan atau dikenal dengan istilah medis hantavirus pulmonary syndrome (HPS). irus hanta lainnya dapat juga menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS).
Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat tersebut kemudian menambahkan setiap serotipe virus hanta memiliki inang pada spesies hewan pengerat.
Virus ini lalu ditularkan kepada manusia melalui cairan yang terdapat di udara yang dikeluarkan hewan dalam urine, tinja, dan air liur. Dapat pula melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus hanta.
Atas dasar fakta itu, warga Indonesia diminta tak perlu khawatir, sebab penyakit akibat virus hanta tak menular antar-manusia. Virus ini mudah diinaktivitasi (dimatikan) dengan panas, detergen, pelarut organik, dan larutan hipklorit.
Virus hanta bayak ditemukan pada hewan pengerat seperti tikus. Sebagian besar virus ini ditranmisikan melalui inhalasi kotoran hewan pengerat yang terinfeksi virus hanta. Ditambah lagi, virus ini tidak dikategorikan sebagai virus baru.
Pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS (United State’s National Center for Biotechnology Information/NCBI) telah menuliskan di dalam sebuah jurnal terkait genus virus hanta yang berjumlah lebih dari 21 spesies.
Tanda dan Gejala Gangguan Pernapasan Akibat Virus Hanta
Jumlah kasus HPS atau gangguan pernapasa tergolong sedikit, sehingga masa inkubasi tidak diketahui secara pasti. Gejala berkembangnya virus berlangsung antara 1-8 minggu setelah terpapar urine, kotoran, atau air liur tikus yang terinfeksi.
Gejala Awal Virus Hanta
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri otot, terutama pada otot besar seperti paha, pinggul, punggung, dan bahu.
Setengah dari orang yang terinfeksi virus hanta juga merasakan sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut, seperti dikutip IFL Science.
Gejala Lanjut Virus Hanta
Sekitar 4 hingga 10 hari setelah gejala awal, muncul gejala lanjutan berupa batuk dan sesak napas.
Virus hanta yang menyebabkan HPS ini tergolong penyakit yang berakibat fatal dengan tingkat kematian 38 persen.
Jika Anda pernah terpapar dengan urine, kotoran, dan liur tikus, lalu merasakan tanda dan gejala virus hanta, segera bawa ke rumah sakit dan informasikan pada dokter.