Rakyatmerdeka.co – News, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup mengalami melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (30/8). Rupiah ditutup di Rp 13.268 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.267 per USD.
Rupiah bergerak secara tidak tetap pada perdagangan hari ini. Rupiah sempat menyentuh titik lemahnya di Rp 13.274 per USD.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menjelaskan, naik turunnya kurs Rupiah masih dalam batas normal dan sesuai pergerakan mata uang dunia. “Perkembangan dua hari ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena nilai tukar rupiah normal-normal saja,” ungkap Mirza di Gedung BI, Jakarta, Kamis (25/8).
Pelemahan Rupiah, lanjutnya, juga dipengaruhi faktor pengumuman penetapan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed). Rencananya The Fed akan merilis pernyataan posisi suku bunga pada September.
“Biasanya jika mau mendekati rapat dewan gubernur Amerika biasanya ada statement FOMC, ada statement beberapa yang kemarin, bisa saja naik di November atau di Desember. Kalau menurut saya itu merupakan hal yang wajar,” ungkapnya.
Mirza menyadari pengumuman The Fed juga dapat dijadikan momentum bagi pelaku pasar keuangan untuk mendapat sebagai lewat transaksi harian. “Namanya pasar keuangan kan berusaha mencari berita untuk teman-teman di pasar keuangan bisa jual dan beli,” ujarnya.