Rakyatmerdeka.co – News, Jakarta – Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno dinilai menebar fitnah kepada calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengenai pernyataannya. Sandiaga meminta pihak yang menuduh itu memahami terlebih dahulu konteks pernyataannya.
“Sama sekali tidak, enggak ada (niat untuk memfitnah). Di suruh di sini (jadi cawagub) itu mau mempersatukan, kok. Saya enggak mau menambah kekisruhan. Pak Ahoknya sendiri Ok, kok. Kan enggak memberikan statement apa-apa,”ucap Sandiaga.
Pernyataan Sandiaga itu dikeluarkan dengan tujuan untuk memberi pemahaman kepada publik mengenai kemungkinan dari kampanye senyap Ahok dan keluarnya Ahok dari rapat pleno KPUD beberapa waktu lalu. Hal ini supaya apa yang menjadi kurang jelas bagi masyarakat menjadi jelas.
“Para politikus kita mesti belajarlah, jangan cepat baper-an, jangan terlalu di masukin hati gitu, lo. Kalau statement itu kan dinilai sebagai bagian dari penjelasan kepada publik,”ucap Sandiaga.
“untuk memperjelas hal-hal yang agak abu-abu, supaya jelas, masyarakat enggak terlalu cemas. Kampanye senyap itu sangat biasa dan lazim dilakukan. Dan menurut saya, di Indonesia itu juga pembelajaran. Publik, masyarakat, mesti tahu, kalau politikusnya hilang dari pandangan, itu berarti tugas-tugas tertentu,”tambah Sandiaga.
Sandiaga sendiri menganggap wajar kampanye senyap dilakukan dalam demokrasi modern. Hal ini juga banyak dilakukan oleh politikus lainnya di berbagai dunia. Untuk itu, pernyataan itu dikeluarkan bukan untuk melakukan fitnah kepada Ahok.
“Saya menjawab pertanyaan awak media, bagaimana, kemungkinan apa yang terjadi, apa yang menjadi varian. Saya malah enggak melakukan fitnah. BAgi saya sih, saya mencoba menjawab pertanyaan teman-teman pers apa yang menjadi kemungkinan,”tutup Sandiaga.
Sebelumnya, juru bicara Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, mengeluarkan pernyataan mengenai fitnah Sandiaga kepada Ahok.
“Saya mencatat, dua kali belakangan ini Sandiaga Uni, cawagub pasangan calon no 3, memfitnah Ahok. Yang bisa dibaca, Sandiaga mem-framing kalau Ahok merupakan gubernur propengusaha dan pro-orang kaya demi tujuan politiknya,”ucap Raja.