Rakyatmerdeka.co – News Warga Negara Indonesia (WNI) yang dicokok kepolisian Turki di ketahui berasal dari Wonosobo Jawa Tengah. Dia bernama Handika Lintang Saputra.
” Handika namanya, asal Wonosobo, ” kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Turki, Azwir Nazar, melalui pesan tertulis, Minggu (12/6/2016).
Azwir cuma mengetahui sebatas kabar kalau Handika sudah ditahan polisi sejak mulai sepekan lalu. Memang, sebagaimana didapati, WNI itu di tangkap polisi di kota Gaziantep pada 3 Juni minggu lalu.
” Ada informasi dari kawan-kawan kalau ada anak Indonesia di tangkap di kota Gaziantep, Turki, ” kata Azwir.
Apabila menilik account Facebook ‘Handika Lintang Saputra’, di situ memanglah terdaftar daerah asal yaitu di Wonosobo. Dia berkuliah di Gaziantep Üniversitesi.
Hingga sekarang ini pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara Turki selalu memonitor sistem hukum pada Handika. Akses kekonsuleran tengah diupayakan serta menanti izin dari Kementerian Kehakiman Turki mengingat ini yaitu perkara peka untuk pemerintahan setempat.
” KBRI telah ajukan permohonan akses kekonsuleran. Tetapi memunggu izin dari Kementerian Kehakiman (Turki) lantaran kasus ini termasuk juga masalah peka dalam hukum Turki, ” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI serta BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal kepada pers.
Meskipun demikian, pihak KBRI telah sukses berkunjung ke HL di penjara. Pihak KBRI dinyatakan Selanjutnya sudah menolong keperluan sehari-hari untuk HL.
” KBRI sudah mendatangi dan berjumpa dengan HL di penjara, sekalian mengemukakan pertolongan logistik keperluan sehari-hari, ” kata Lalu.
KBRI Ankara juga sudah berkomunikasi dengan keluarga HL di Indonesia. Pihak keluarga sudah di beri penjelasan masalah perkara yang menimpa HL di Turki.
” KBRI selalu bekerjasama dengan aparat setempat serta memonitor sistem hukumnya, ” kata Lalu.
HL di tangkap polisi Turki di kota Gaziantep pada 3 Juni lalu. Dia di tangkap berbarengan dua orang warga negara Turki. Mereka disangka ikut serta dalam grup Hizmet, yaitu grup yang di pimpin ulama intelektual Fethullah Gulen seteru Erdogan.