Rakyatmerdeka. co – Beberapa pedagang di Pasar Aksara, Medan yang menjadi korban kebakaran saat ini nasibnya tak jelas. Karena mesti memikul beban kerugian serta tunggakan utang yang perlu dibayar ke perbankan.
Wakil Ketua Panitia Perjuangan Pedagang Pasar Aksara, Ahmad Khoir menyampaikan, sekarang ini pedagang resmi masih tetap melakukan pendataan. Mereka menghimpun informasi berkaitan utang piutang di perbankan, tanggungan di keluarga, serta tempat lapak di Pasar Aksara.
Pendataan pedagang resmi masih tetap berlanjut. PKL tak dimasukkan dalam pendataan itu. ” Kita juga mengusahakan supaya pedagang emas dibenarkan mengambil brankasnya, ” pinta Khoir.
Ditambah, beberapa Pedagang Kali Lima (PKL) di Pasar Aksara, yang berjualan di Jalan Prof HM Yamin, Medan, membangun lapak di trotoar serta diatas parit sekitaran sisa tempat kebakaran.
Kegiatan mereka tersebut membuat pedagang yang mempunyai lapak (resmi) sampai kini berjualan di pasar itu melakukan aksi protes, karena tak dianggap menghormati nasib pedagang yang menjadi korban kebakaran tersebut.
” Kami minta ini ditertibkan. Mereka (PKL) tak memikirkan kami pedagang resmi yang tengah berduka. Kami minta supaya ini selekasnya ditertibkan. Terlebih kami mendengar desas-desus PKL ini telah membayar pada oknum tertentu. Kami minta mereka ditertibkan, ” papar Khoir.
Keinginan pedagang resmi supaya beberapa PKL itu ditertibkan segera direspons Pemkot Medan. Petugas Satpol PP serta aparat Kecamatan Medan Tembung juga menggusur lapak-lapak PKL itu.
Di samping itu saat terjadinya kebakaran, satu diantara seorang karyawan toko buku di Pasar Aksara, Ainun (25), dengan cara mendadak jatuh pingsan ketika melihat kebakaran menempa pasar berlokasi di persimpangan Jalan HM Yamin Medan.
” Ainun mengalami sesak nafas, dikarenakan telah banyak menghirup asap kebakaran Pasar Aksara yang tebal itu, ” tutur Ameria (26), salah seseorang rekanan Ainun di tempat kebakaran itu.
Dia mengungkap, korban pingsan itu dibawa ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk memperoleh pertolongan pertolongan, lantaran terlihat lemas serta muka pucat pasi.
Sebelum pingsan, Ainun terlihat berdiri diterik panas matahari, tetapi mendadak rubuh serta jatuh ke tanah. ” Untung saja korban secepat-cepatnya ditolong, ” kata Ameria.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol L Zendrato menyampaikan, warga yang mengalami jatuh pingsan itu dikarenakan berdesak-desakan ketika melihat kebakaran Pasar Aksara.
Menurut dia, orang-orang tak perlu terlalu dekat melihat kebakaran itu, karena bakal menghalangi petugas yang memberi pertolongan.
” Butuh kesadaran warga, supaya sistem pemadaman kebakaran itu secepat-cepatnya bisa dituntaskan, ” tegasnya.
Di ketahui, Pasar Aksara, Medan, terbakar pada Selasa (12/7) sekitaran jam 11. 30 WIB. Awalannya api membakar cuma lantai 2 pasar. Tetapi api terus membesar serta menyebar sampai ke Ramayana Aksara. Akibat kebakaran itu, beberapa ratus pedagang kehilangan lapak berjualan.
Kebakaran itu menggunakan beberapa puluh unit toko yang jual sepatu, baju, kain, emas, serta yang lain. Sedang, beberapa pedagang yang ada di lantai satu sukses menyelamatkan semua barang dagangannya.
Tak ada korban jiwa ataupun luka dalam kebakaran itu. Tetapi kerugian diprediksikan meraih miliaran rupiah.