Rakyatmerdeka.co – Sidang kelanjutan dengan terdakwa Jessica yang ke-15, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat mendatangkan dua saksi yang mengatasi Mirna Salihin (27). Ke-2 saksi yang ikut mengatasi Mirna di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat yaitu dokter umum emergency, Sempurna Yudo serta Ardianto…
Pada saat peristiwa, Sempurna adalah dokter yang pertama mengatasi Mirna saat sampai di emergency Rumah Sakit Abdi Waluyo, pada 6 Januari 2016 lantas. Mirna langsung terkapar setelah menenggak es kopi Vietnam di Cafee Olivier, Jakarta Pusat…
Saat Mirna sampai di ruangan emergency, keadaan Mirna ketika itu sangat pucat sekali…
Pertama kita meraba nadi, nafas kita lihat dari gerakan di dada. Kita cek bola mata, ada efek cahaya atau tak, namun no respon serta pupil mengecil tak ada efek cahaya, ” kata Sempurna di depan Ketua Majelis Hakim, Kisworo di PN Jakarta Pusat, Senin…
Ia meneruskan, Mirna tiba di ruangan emergency rumah sakit itu sekitaran jam 18.00 WIB. Serta waktu Mirna tiba disana, Sempurna mengakui tak tahu siapapun yang temani atau mengantarkan Mirna dirumah sakit itu…
Lantaran ketika itu saya sudah ada didalam ruang UGD, saya tak lihat pasien datang bersama siapa. Saya datang mendadak ada 3 bed di emergency itu, ” tuturnya…
Sempurna mengakui, ketika itu dirinya cuma mendengar teriakan minta tolong dari beberapa suster kalau ada seseorang pasien yang memerlukan pertolongan terlebih dulu. Saat Sempurna hampiri Mirna, dirinya segera lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang sudah sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP)…
Bibir pucat, jadi dia sudah wafat dalam perjalanan ke rumah sakit. Waktu di cek, denyut jantung serta napas sudah tak ada lagi, ” tuturnya…
Sempurna memberikan, kalau diriya cuma lakukan pemeriksan awal pada Mirna. Lantaran setelah itu dirinya kembali mengatasi pasien yang terlebih dulu tengah dia tangani. Lalu Mirna diakukan oleh dokter Ardianto selanjutnya…
Tak ada busa dari muka korban. Yang pasti sih berwajah pucat, ” tandasnya…