Rakyatmerdeka.co – News Dua Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, yakni Fahri Hamzah serta Fadli Zon bakal ikut demonstrasi anti Ahok. Keduanya akan pergi bersama-sama dari Gedung DPR menuju para rombongan pedemo di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
” Kami berjanji bakal memenuhi undangan serta sebentar lagi bakal jalan kesana untuk penuhi janji itu, ” kata Fahri saat ditemui di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (4/11).
Fahri menjelaskan tiga alasan dirinya serta Fadli bergabung dengan para pengunjuk rasa. Pertama, undangan secara langsung ditujukan pada mereka. Menurut Fahri pimpinan DPR diundang oleh para tokoh masyarakat serta tokoh agama untuk ikut dalam tindakan unjuk rasa hari ini.
Ke-2, DPR ingin menjadi jembatan untuk parlemen jalanan dengan parlemen ruangan. Hadirnya Fahri serta Fadli diharapkan dapat tunjukkan kedekatan dua jenis parlemen tersebut .
Sementara alasan ketiga yaitu aksi unjuk rasa kali ini adalah momen utama yang perlu di beri atensi lebih. Fahri juga mengharapkan di akhir unjuk rasa bakal ada dialektika positif untuk para penyelenggara negara.
Baca Juga : ” Reaksi SBY Tentang Demo 4 November, Membuat Semua Jadi Tahu ”
” Yang dituntut adalah penegakan hukum pada seorang yang dilaporkan dengan dugaan penistaan agama, ini skalanya besar dikarenakan menyangkut perasaan keadilan untuk kelompok masyarakat, ” tutur dia.
Tetapi, Fahri mewanti-wanti supaya para demonstran tak terprovokasi hingga dapat menyebabkan kericuhan, bahkan korban jiwa. Kericuhan serta perseteruan merupakan senjata untuk pihak-pihak yang ingin melihat Indonesia jadi bangsa yang gagal.
” Seandainya demo meledak serta jadi konflik maka Indonesia akan kalah, serta itulah yang diinginkan oleh pihak yang mau lihat Indonesia gagal, ” katanya.
Sedang Fadli berujar, sistem hukum yang jadikan alasan masyarakat berunjuk rasa mesti digerakkan oleh para penegak hukum, dalam soal ini Badan Reserse Kriminal Polri.
Oleh karenanya kehadiran dia serta Fahri di lokasi unjuk rasa sesungguhnya yaitu untuk mengawasi sejauh mana penegakan hukum di Indonesia digerakkan dikarenakan pangkal dari tindakan ini yaitu lambannya sistem hukum pada Basuki Tjahaja Purnama dengan sebutan lain Ahok.
” Satu diantara fungsi DPR yaitu pengawasan serta saya turut mengawasi apa yang berlangsung di penegakan hukum, ” kata Fadli.
