Rakyat Merdeka — Champ Imi model fesyen internasional peraih penghargaan Orion Star Award 2020 dan menjadi simbol seks global, mengaku sempat takut berhubungan badan karena disfungsi ereksi yang dialaminya.
Ia bahkan sampai depresi, tapi kini memberanikan diri blak-blakan ke publik untuk membantu pria lain yang mengalami masalah sama dengannya. Champ berusia 22 tahun dan menjadi model untuk merek-merek besar di Jepang, Thailand, serta Italia, ketika dia mengalami disfungsi ereksi.
Saat hendak berhubungan seks dengan kekasihnya, seketika rasa takut menyelimuti dirinya.
“Aku melakukan banyak pekerjaan di mana aku memamerkan otot-ototku. Aku ditakdirkan menjadi karakter bergaya God of War, yang tangguh dan kuat,” kata Champ yang kini berusia 28 tahun, dikutip dari Manchester Evening News, pada Sabtu (5/12/2020).
“Tapi saat berhubungan seks, aku tidak bisa melakukannya. Aku berpikir, ‘Ya Tuhan, apa yang terjadi denganku?’ Itu sangat nyata.”
“Aku jadi takut berhubungan seks, 100 persen. Aku suka mencium calon pasanganku, tapi akan mencari alasan agar kita tidak pulang bersama.”
“Itu tertanam di pikiranku bahwa aku tidak bisa berhubungan seks, jadi aku menghindarinya,” terang pria bernama asli M Ali Subhani itu.
Disfungsi ereksi dialaminya setelah putus dengan pacarnya. Champ yang tinggal di Manchester, Inggris, berkata bahwa hubungan mereka sangat intens.
“Dia model yang bercita-cita tinggi saat itu dan aku sudah mapan, jadi aku membantu portofolionya. Tapi hubungan kami mulai berantakan ketika aku bepergian ke seluruh dunia karena pekerjaan.”
Mereka lalu putus pada 2014, dan Champ kemudian pindah bersama kerabatnya dan pulang ke Pakistan, kampung halamannya, selama beberapa bulan untuk berkumpul dengan keluarga dan memulihkan suasana hati.
Singkat cerita pada akhir tahun dia kembali ke London, berpesta, dan mengencani wanita lain. Walau kedekatan mulai terjalin di antara mereka, Champ tiba-tiba takut berhubungan seks.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Aku bahkan tidak berpikir ini bisa terjadi di orang seusiaku. Aku berada di puncak pada usia 22 tahun tapi aku stres.”
“Aku minta maaf ke dia. Dia tahu aku baru saja putus, tapi aku tidak tahu apakah dia berpikir itu ada hubungannya,” lanjutnya seraya mengatakan kisah asmara mereka terjalin selama 4 bulan.
“Aku rasa kami tidak melakukan hubungan seks dengan benar selama itu karena masalah ereksiku.”
Disfungsi ereksi biasanya terjadi pada pria di atas 40 tahun, yang umumnya disebabkan oleh stres, kelelahan, kecemasan, atau terlalu banyak minum minuman beralkohol, tapi bisa juga menyerang pria di segala usia, menurut National Health Service (NHS).
Sementara itu survei Men’s Health Forum terhadap 5.000 pria menemukan bahwa 25 persen responden mengalami disfungsi ereksi meski berusia di bawah 35 tahun. Ditemukan juga sekitar 5 juta pria di Inggris mengalami disfungsi ereksi, yang bisa dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti diabetes.
Namun hampir sepertinganya yakni 27 persen tidak pernah membicarakannya. Champ percaya disfungsi ereksi yang dialaminya dipicu stres akibat patah hati, lalu semakin tertekan dan cemas tentang performa seksnya, tapi malu bercerita ke orang-orang.
“Melihat wajah wanita berubah ketika dia menyadari aku tidak bisa perform itu sangat tidak enak”
“Kebanyakan wanita yang aku kencani sangat baik dan berkata, ‘Tidak apa-apa, jangan khawatir, itu biasa’.”
“Jadi canggung juga kalau aku bertemu mereka dan situasi ini tidak mengenakkan.
Akhirnya Champ memutuskan untuk bercerita ke teman-temannya, dengan menganggap mereka punya persoalan yang sama.
Pada 2015 ia bercerita ke temannya di malam hari, berharap temannya itu lupa dengan percakapan mereka keesokan harinya karena sedang mabuk.
Tapi ternyata temannya juga mengalami disfungsi ereksi dan obrolan mereka pun terus mengalir.
“Setelah itu aku berbicara dengannya lagi setelah dia sadar, dan merasa jauh lebih nyaman, karena tahu bukan hanya aku yang mengalami ini.”
Begitu Champ mulai rileks, masalahnya dengan keintiman menghilang.
“Butuh waktu sekitar 6 bulan kemudian untuk menyadari disfungsi ereksiku bisa jadi karena aku patah hati dan hubunganku sebelumnya.” Kini Champ mengaku bisa menikmati hubungan intim dengan kekasihnya yang baru.
“Sekarang aku berharap pria lain dengan disfungsi ereksi untuk maju. Jangan takut bertanya atau meminta bantuan. Itu hal yang sangat wajar dan ada solusinya.”
“Daripada menyalahkan diri sendiri, bicarakan dengan dokter Anda, atau setidaknya seorang teman.”
“Tak usah malu, dan aku tahu kalau aku lebih terbuka dan jujur tentang disfungsi ereksiku, aku tidak akan merasa seburuk itu.”
“Jadi bicaralah dan jujurlah pada dirimu sendiri,” pungkasnya.