Rakyat Merdeka — Administrasi Luar Angkasa Nasional China (BACC) mengatakan, pesawat ruang angkasa Chang’e-5 telah mendarat di Bulan pada Selasa (1/12/2020), dan sudah menyelesaikan misi pengumpulan material batu serta debu Bulan.
Dana triliunan rupiah telah digelontorkan China untuk membiayai program penelitian luar angkasa yang dijalankan militer.
Negara pimpinan Xi Jinping itu berharap dapat memiliki stasiun luar angkasa berawak pada 2022, dan akan menerbangkan manusia ke bulan.
Pesawat luar angkasa tak berawak itu mengumpulkan sekitar 2 kilogram material dari area yang belum pernah dijelajahi manusia, yang dikenal sebagai Oceanus Procellarum atau “Ocean of Storms” – sebuah dataran lava yang luas, menurut jurnal sains Nature.
Pengambilan sampel untuk penelitian ilmiah Para ilmuwan berharap sampel tersebut akan membantu mereka mempelajari tentang asal-usul bulan, hingga pembentukan dan aktivitas vulkanik di permukaannya.
Pada awal pekan ini, media pemerintah setempat melaporkan jika misi ini berhasil maka China menjadi negara ketiga yang mengambil sampel dari bulan, setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.
Pengambilan sampel material dari bulan ini merupakan upaya serupa pertama yang dilakukan setelah misi Luna 24 Uni Soviet pada tahun 1976.
Pada Rabu malam (2/12/2020), sampel material bulan dikemas dalam wadah khusus dan mendarat di wilayah Mongolia dalam, China utara.
“Penelitian ilmiah dilakukan sesuai rencana,” kata badan antariksa itu, tanpa memberikan rincian.