RAKYAT MERDEKA – Setiap tanggal 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia. Pada Hari Osteoporosis Sedunia, masyarakat diingatkan untuk mewaspadai rapuhnya tulang seiring berjalannya usia.
Osteoporosis sendiri adalah jenis penyakit yang berbahaya karena dapat berakibat fatal, seperti terjadi patah tulang tiba-tiba. Osteoporosis juga dikenal sebagai penyakit silent disease sebab seringnya tidak bergejala.
Apa itu osteoporosis?
Osteoporosis atau dikenal dengan tulang keropos (pengurangan kepadatan tulang) merupakan penyakit yang tidak bergejala, sehingga bisa menyebabkan patah tulang yang berakibat fatal.
International Osteoporosis Foundation (IOF) 2020 mengungkapkan, osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kekuatan tulang yang membuatnya lebih mudah patah.
Bagus Putu Putra Suryana selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi mengatakan, mencegah osteoporosis juga penting seperti mencegah penyakit jantung, kanker, stroke dan penyakit berbahaya lainnya.
Ini dikarenakan, saat seseorang mengalami osteoporosis, yang akan dialami pertama kali adalah patah tulang, baik tulang lengan, tulang punggung, bahkan tulang paha.
“Penting sekali untuk memperhatikan masalah osteoporosis ini, kita jangan sampai lengah karena dia tidak bergejala,” kata Bagus dalam webinar ‘Perjalanan Menuju Tulang Sehat Dimulai Sekarang’, Dalam Rangka Hari Osteoporosis Sedunia.
Bahaya osteoporosis
Bagus menjelaskan, akibat osteoporosis, dilaporkan setiap tiga detik terjadi patah tulang di seluruh dunia. Dilihat dari data Kementerian Kesehatan, dua dari lima orang berisiko terkena osteoporosis.
Rata-rata satu dari tiga pria yang berusia 50 tahun ke atas mengalami osteoporosis, dan satu dari lima wanita usia 50 tahun ke atas mengalami hal yang sama.
Hal fatal yang bisa terjadi karena osteoporosis adalah patah tulang, yang dirasakan tentu rasa nyeri, disabilitas, deformitas hingga kematian.
Pencegahan dan pengobatan osteoporosis
Osteoporosis sendiri bisa dicegah, Bagus mengatakan, pencegahan bahkan bisa dilakukan sejak usia muda.
Berikut ini adalah cara mencegah osteoporosis.
1. Pencegahan sejak dini
Sangat penting mencegah terjadinya osteoporosis, sejak awal masa kehidupan. Hal ini bisa dimulai dari para orang tua yang memberi anaknya kalsium dan gizi yang seimbang.
“Tulang sudah berfungsi dan bekerja sejak kecil, maka penting menjaga kesehatan dan pertumbuhannya,” terang Bagus.
2. Konsumsi makanan dan minuman sehat
Perlu diketahui jika makanan sehat tak selalu mahal. Misalnya saja seperti tahu, tempe, sayuran dan kacang-kacangan sebagai sumber kalsium. Sangat perlu untuk mengatur pola makan sehat dan seimbang, dan minum susu agar kalsium untuk pertumbuhan tulang terpenuhi.
Bagus mengatakan, jika setiap harinya seseorang perlu memenuhi kebutuhan kalsium sebanyak 1.000 mg dan 1.200 mg per hari untuk lansia. Tidak hanya itu, vitamin D, protein, kolagen, dan mineral juga harus terpenuhi.
3. Olahraga teratur
Olahraga adalah hal penting untuk dilakukan bagi semua usia, dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia. Walaupun berada di rumah, waktu olahraga jangan sampai terganggu, bergerak dan berkeringat bisa memperkuat kesehatan tulang.
“Walau di rumah tidak mengurangi waktu olahraga, olahraga banyak jenisnya. Anda tetap harus bergerak,” ujarnya.
4. Rutin periksa tinggi badan
Selanjutnya, tinggi badan juga harus di check secara rutin. Ketika tinggi badan mengalami pengurangan yang signifikan, hal ini bisa menjadi tanda awal terjadi osteoporosis.
“Kalau tingginya bertambah tidak apa-apa, tapi kalau berkurang ini jadi tanda awal osteoporosis,” kata Bagus.