Rakyat Merdeka — Beberapa waktu lalu, restoran sushi di Taiwan menggelar promosi makan sepuasnya untuk pelanggan dengan nama ‘salmon’ atau ‘Gui Yu’ dalam bahasa China.Warga Taiwan berlomba-lomba mendapatkan promosi itu dengan cara mengganti nama mereka di kantor pemerintahan agar sah secara hukum.
Ada 150 orang yang mengajukan ganti nama, salah satunya mahasiswa Taichung yang mengubah namanya menjadi Zhang Salmon Dream (” “).
Setelah menerima kartu identitas baru, staf pendaftaran memberi tahu Zhang bahwa dia telah mengganti namanya tiga kali dan tidak bisa mengubahnya lagi.
Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah Taiwan yang mengizinkan warganya ganti nama sebanyak tiga kali.
Mahasiswa jurusan pengobatan tradisional China ini kaget saat menyadari nama barunya bersifat permanen. Ia takut menghadapi orangtuanya karena selama ini Zhang mengubah nama tanpa izin mereka.
Seorang pengacara bernama Lin Zhi Qun berusaha mengomentari hal ini di Facebook.
“Karena anak itu sudah mengganti namanya tiga kali, dia tidak bisa mengubahnya kembali”.
“Namun, ada aturan dalam UU Pemberian Nama yang mengatakan bahwa jika nama lengkap ayah sama persis, maka nama tersebut dapat diganti. Netizen mungkin mengatakan ini adalah celah hukum, tapi sebenarnya tidak.”
“Setiap hukum ada niatnya, apa yang dilakukan pengacara tetap berpegang pada legalitas saat menyelesaikan masalah.”
Direktur Urusan Hukum Kota Taichung, Li Shan Zhi menambahkan setiap perubahan nama selalu tercatat dalam Catatan Pendaftaran Rumah Tangga, yang artinya akan tetap bersama orang tersebut selama sisa hidupnya.
Selain itu, jika mereka menghadapi perselisihan hukum sebelum mengubah kembali ke nama aslinya, pengadilan akan mencantumkan nama baru mereka sehingga di masa mendatang, orang lain akan tahu bahwa mereka dulu memiliki nama yang keren seperti itu.