Rakyat Merdeka — Seorang guru SD di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, mengirimkan sebuah video porno ke grup WhatsApp siswa. Dari pemeriksaan, guru itu mengaku tidak sengaja mengirimkan video itu. Awalnya guru itu mendapatkan kiriman video asusila dari grup WhatsApp lainnya.
Di saat yang bersamaan guru tersebut tengah membuat video materi melukis. Setelah video melukis selesai dibuat, sang guru berniat mengirimkannya ke grup WhatsApp siswa. Namun, secara tak sengaja guru itu justru mengirimkan video porno. Dia berencana menghapus video tersebut, tetapi tak mengetahui caranya.
“Motifnya salah pencet dan tak sengaja,” kata Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi, saat dikonfirmasi, Senin (12/10/2020).
Guru tersebut telah meminta maaf kepada orangtua siswa. Kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dilaporkan ke polisi. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Sukarta mengatakan, telah memanggil guru tersebut. Karena ketidaksengajaan, guru itu disanksi berupa pembinaan.
Guru tersebut telah dipertemukan dengan orangtua murid di kelas dan difasilitasi oleh kepala desa setempat. Dia meminta kepada guru itu agar lebih berhati-hati dan mengimbau kepada guru lain agar memeriksa file saat hendak dikirimkan. Para guru juga diminta tak menyimpan video porno di ponselnya dan menyarankan agar segera dihapus jika mendapat kiriman dari grup WA manapun.