Rakyat Merdeka — Seorang gadis 13 tahun tega membunuh ayahnya karena ia jatuh hati pada ibu tirinya sendiri dan cemburu akan hubungannya.
Menyadur laman The Sun, pada Sabtu (5/12/2020) insiden pembunuhan tersebut terjadi pekan lalu. Pelaku yang masih berusia sangat belia tersebut merupakan siswi sebuah sekolah menengah dan tinggal bersama neneknya.
Sebelum kejadian, pelaku sempat berdebat dengan sang ayah setelah menemukan pesan teks dan surat yang ditulis oleh putrinya kepada ibu tirinya, Maely Hellen Carvalho.
Surat itu menyatakan cinta untuk wanita itu dan memintanya untuk berpisah dari ayahnya sehingga mereka bisa hidup bersama.
Polisi merilis foto korban yang diidentifikasi sebagai Alex Ferreira dan mengatakan dia dilaporkan telah memarahi putrinya dan mengatakan bahwa ‘gairah’ nya salah arah.
Menurut kerabatnya, pelaku menjadi sangat marah mendengar perkataan sang ayah dan menyimpan dendam. Ia kemudian dilaporkan meminum bir.
Setelah minum, pelaku mendatangi rumah orang tuanya, satu blok dari tempat tinggalnya di Jataí, negara bagian Goáis, dan menggedor pintu, membangunkan mereka.
Juru bicara polisi Antonisio Nunes mengatakan kepada TV Balanço Geral, bahwa sang ibu tiri membukakan pintu.
“Dia memberi tahu kami bahwa putri tirinya tampak menyesal setelah berdebat dengan ayahnya dan mengklaim bahwa dia datang untuk berdamai dengannya,” jelas Antonisio Nunes.
“Dia memberi tahu gadis itu bahwa ayahnya sedang tidur di kamar,” sambungnya.
Dilaporkan bahwa gadis itu menyembunyikan pisau di balik pakaiannya sebelum ia mnghuluskan pisau tersebut ke arah dada sang ayah.
Nunes melanjutkan:
“Istri korban memberi tahu kami bahwa suaminya baru saja akan bangun dan gadis itu langsung menyerang ayahnya dan menusukkan pisau ke dadanya.”
Korban dilarikan ke RS Dr Serafim de Carvalho dimana dia dinyatakan meninggal ketika sampai.
Gadis itu melarikan diri dari tempat kejadian tetapi ditemukan hanya beberapa meter sedang ‘duduk diam’ di trotoar di luar rumah neneknya.
Ketika ditanyai, dia dilaporkan mengaku melakukan kejahatan tersebut karena dia ‘jatuh cinta’ kepada ibu tirinya dan cemburu dengan hubungan ayahnya.
Dia mengaku ‘kehilangan’ setelah berdebat dengan ayahnya yang mengancam akan melarang bertemu dengan ibu tirinya jika dia terus tergila-gila padanya.
Seorang kerabat yang menolak disebutkan namanya, mengklaim cinta gadis itu telah berlangsung selama beberapa bulan sebelum peristiwa tragis itu dan menjadi rahasia umum di antara anggota keluarga.
Dia berkata:
“Ibu tirinya memberi tahu kami bahwa dia menyadari obsesi putri tirinya yang tidak pernah dia dorong.”
“Dia menjelaskan kepada putri tirinya bahwa dia mencintai ayahnya dan hanya ingin menjadi ibu yang baik bagi anaknya.”
Dia mengungkapkan bahwa keluarga hancur oleh tindakan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarganya.
“Semua orang percaya itu adalah fase yang akan berlalu di mana dia akan tumbuh,” keluhnya.
Remaja tersebut ditangkap dan awalnya ditahan di kantor polisi setempat sebelum dipindahkan ke pusat penahanan remaja. Dia menghadapi tuduhan pembunuhan dan belum menyewa pengacara untuk mewakili kasusnya.
Di bawah hukum Brasil, usia terdakwa dapat menjalani hukuman penjara maksimal tiga tahun di samping rehabilitasi.