RAKYAT MERDEKA — Paetongtarn Shinawatra, Perdana Menteri Thailand mengumumkan dia mempunyai aset lebih dari US$400 juta atau sekitar Rp6,4 triliun dalam bentuk tas sampai jam mewah.
Kepemilikan aset Paetongtarn ini terungkap dalam dokumen Komisi Anti Korupsi Nasional (NACC) Thailand yang diunggah pada situs media. Perwakilan Partai Pheu Thai memberikan konfirmasi, bahwa angka dalam dokumen tersebut sesuai.
Dalam dokumen, Paetongtarn mempunyai aset 13,8 miliar baht atau US$ 400 juta (Rp6,4 triliun) dalam bentuk deposito serta uang tunai.
Selain itu, dia juga dilaporkan memiliki aset lain mencakup;
- 75 jam tangan senilai 162 juta baht dan 39 jam lain,
- 217 tas tangan (handbag) senilai 76 juta baht,
- serta properti di Inggris dan Jepang.
Dalam dokumen juga tertulis, Paetongtarn juga memiliki utang 5 miliar baht atau sekitar Rp2,3 triliun dan kekayaan bersih 8,8 miliar baht atau Rp4,1 triliun.
Melansir dari Channel News Asia, dengan kekayaan yang ada, Paetongtarn wajib melaporkan harta kekayaan ke lembaga anti korupsi Thailand.
Sebelumnya, ayah Paetongtarn yang juga menjadi PM, Thaksin Shinawatra. Dia memiliki kekayaan berisi US$2,1 miliar atau Rp34 triliun.
Thaksin mempergunakan kekayaan dari telekomunikasi Shin Corp miliknya menjadi modal ke dunia politik. Walaupun sudah diasingkan, dia tetap memiliki pengaruh di negara tersebut.
Para analis menyebut, ada hubungan jangka panjang antara kekayaan serta kekuasaan di Thailand.
“Di negara tanpa demokrasi yang berfungsi penuh, uang memainkan peran penting dalam aktivitas politik,” ujar paka dari Universitas Sukhothai Thammathirat, Yuttaporn Issarachai, melansir dari AFP.
“Hal ini sering kali menjadi pembenaran atas intervensi militer, dengan klaim kurangnya transparansi,” tambahnya.