Rakyatmerdeka. co – Kepribadian seorang tercermin dari bagaimana lingkungan membentuknya saat ia tumbuh. Seperti pendidikan, media yang dikonsumsi, lingkungan pertemanan, serta banyak hal lain merupakan aspek yang cukup memengaruhi, yang mempunyai dampak terbesar tentu berasal dari sikap orangtua dalam membesarkan serta mendidiknya.
Wanita kerapkali dihubungkan dengan bagaimana sosok dari seorang ayah yang mendidiknya. Hal semacam ini memang benar, bahkan seorang anak wanita memang suka mencontoh bagaimana sosok ayah dalam bersikap. Jadi tidak dapat disangkal apabila sikap seorang wanita merupakan cerminan yang baik dari sosok ayah.
Bila seorang ayah berprinsip egaliter pada gender, bahkan juga biasa melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri, hal itu bakal cenderung membuat wanita dengan ambisi kerja tinggi. Hal semacam ini semakin diperkuat dengan riset yang dihelat Kampus British Columbia. Riset ini bahkan memperkirakan type permainan apa yang disukai oleh anak wanita mereka.
Menurut salah seseorang peneliti, Toni Schmader, yang merupakan psikolog di Kampus British Columbia, seorang ayah yang lebih seimbang bakal mempunyai anak wanita yang mungkin saja ingin bermain mobil-mobilan dan boneka Barbie. Dia serta para peneliti lain tertarik bagaimana stereotip gender berkembang di usia yang masih muda.
Untuk mendapatkan hasilnya, tim melakukan pemgamatan dengan partisipan sebanyak 196 anak lelaki serta 167 anak wanita umur SD dan satu orangtua dari setiap anak. Mereka mengajukan pertanyaan mengenai stereotip gender, tingkah laku gender untuk orangtua, serta pembagian kerja rumah tangga.
Akhirnya, wanita yang bekerja diluar tempat tinggal memanggul beban pekerjaan rumah tangga semakin besar daripada pria. Pola ini sudah terlihat dalam studi sosiologi serta studi psikologi dengan sebutan ” the second shift. ” yang berarti, setelah sepanjang hari penuh ditempat kerja, lalu mereka tetap saja mesti melakukan pekerjaan rumah tangga dirumah.
Beberapa peneliti menemukan bahwa seorang ibu juga bisa mempengaruhi anak-anak mereka berkaitan dengan stereotip gender. Sikap ibu mengenai peran yang pas antara pria serta wanita nyaris senantiasa dikumandangkan pada anak-anak mereka. Tentu hal seperti ini merupakan hal yang konservatif, yang selanjutnya membuat pribadi wanita yang sesuai dengan stereotip wanita umumnya.
Tetapi, dalam pendidikan anak, nyatanya ibu lebih teoritis serta bapak lebih praktikal. Hingga dapat dimaknai sikap ayahlah yang merupakan kunci nya. Bila seorang ayah tidak terlalu perhatian dengan stereotip gender yang tumbuh di masyarakat,bisa jadi anak gadisnya mungkin bakal tumbuh menjadi seorang wanita yg tidak perhatian akan konsep ini. Dan apabila ini terjadi, mereka akan menerima begitu saja apabila hidupnya mesti dibatasi untuk sebatas di dapur atau mengasuh anak.
Beberapa peneliti tidak meyakini kenapa anak lelaki tak merespons lewat cara yang sama dengan anak wanita pada sikap ayah mereka. Juga tak semuanya jelas kenapa ayah terlihat demikian memegang dampak besar atas tingkah laku anak wanita mereka. Sedangkan peran ibu sedikit berpengaruh. Mungkin saja hal semacam ini dikarenakan bahwa ayah memang di pandang sebagai seseorang yang tertinggi derajatnya dirumah, penduduk juga mengamini hal itu.