Rakyatmerdeka.co – News Beredar kabar sertifikasi produk halal yang umum ditangani oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat ini di ambil alih sepenuhnya oleh Kementerian Agama (Kemenag). Apa benar berita tersebut?
Kasubdit Produk Halal Kemenag Siti Aminah membantah berita itu. Dia menyatakan, MUI masihlah berperan besar dalam memastikan sertifikasi halal sebuah product.
” MUI tetaplah berperan. Sertifikasi halal itu tak dapat di keluarkan oleh Kementerian Agama tanpa adanya fatwa Keputusan Penetapan Kehalalan Produk dari MUI, ” kata Siti Aminah, Minggu (20/11/2016).
Siti menerangkan singkatnya mengenai sistem penetapan sertifikasi halal product. Masyarakat yang menginginkan memperoleh sertifikat label halal mesti mendaftar ke Badan Penyelenggara Jaminan Product Halal (BPJPH) Kementerian Agama. Badan ini lalu meminta pada Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) untuk lakukan audit atau kontrol product yang dimaksud.
Siti Aminah menerangkan, hasil audit LPH ini lalu diserahkan pada BPJPH. BPJPH lalu mengemukakan hasil audit LPH itu ke MUI untuk dikeluarkan fatwa Keputusan Penetapan Kehalalan Product.
Baca Juga :” Penyebar Hoax Rush Money Di Buru Polisi “
” MUI lah yang lalu menetapkan kehalalan product itu melalui fatwa Keputusan Penetapan Kehalalan Produk. Surat ini lalu diserahkan kembali ke BPJPH untuk lalu dikeluarkan sertifikasi halal produk itu, ” terang Siti Aminah.
” Jadi, MUI masih melakukan aktivitas itu. Malah, bila tidak ada fatwa Keputusan Penetapan Kehalalan Produk dari MUI itu, Kementerian Agama tak dapat mengeluarkan sertifikasi halal, ” tegasnya lagi.