Rakyat Merdeka – Tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh hujan deras telah menewaskan sedikitnya 53 orang di dan sekitar ibukota Indonesia. Tim penyelamat berjuang untuk mencari orang yang tampaknya terkubur di bawah berton-ton lumpur pada hari Sabtu (4/1).
Hujan muson dan naiknya sungai merendam selusin kabupaten di wilayah Jakarta dan menyebabkan tanah longsor yang mengubur setidaknya selusin orang.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo mengatakan, korban jiwa termasuk mereka yang telah tenggelam atau tersengat listrik sejak sungai-sungai merobohkan tepi sungai Rabu (1/1) pagi setelah hujan lebat yang ekstrem menghantam Malam Tahun Baru. Tiga orang tua meninggal karena hipotermia.
Ini adalah banjir terburuk di Jakarta sejak 2007, ketika 80 orang terbunuh dalam 10 hari.
Tim penyelamat menemukan lebih banyak mayat saat banjir bandang dan tanah longsor menghancurkan desa Sukamulia di Kabupaten Bogor. Mereka sedang mencari seorang warga desa yang hilang dalam tanah longsor di Lebak, Banten, kata Wibowo.
Jumlah korban jiwa diperkirakan akan meningkat. Penyelamat dan penduduk desa juga mencari setidaknya tiga orang yang diyakini dimakamkan di tanah longsor lain di desa Cigudeg, Bogor.
Ridwan mengatakan cuaca buruk, mati listrik dan tanah longsor menghambat upaya penyelamatan. Dia mengatakan penyelamat pada hari Sabtu (4/1) berhasil mencapai delapan dusun yang telah diisolasi selama berhari-hari dengan jalan terputus dan tanah longsor dan menyelamatkan lebih dari 1.700 warga desa.
Baca Juga: Ingin Rambut Dan Kuku Sehat? Makan Ini!
Empat hari setelah wilayah berpenduduk 30 juta orang dilanda banjir bandang, air surut di banyak distrik kelas menengah. Tetapi kondisinya tetap suram di gang-gang sempit di tepi sungai tempat warga miskin kota itu tinggal.
Data pemerintah menunjukkan bahwa sekitar 173.000 orang masih tidak dapat kembali ke rumah dan berdesakan di tempat penampungan darurat yang lembab, sebagian besar di daerah yang paling parah dilanda Bekasi. Sebagian besar kota itu masih tenggelam di perairan berlumpur setinggi 2 meter, menurut badan bencana.
BMKG Indonesia mengatakan bahwa lebih banyak hujan akan diperkirakan untuk ibukota dalam beberapa hari mendatang. Potensi curah hujan ekstrem akan berlanjut hingga bulan depan di seluruh negara kepulauan yang luas. Pemerintah pada hari Jumat (3/1) memulai penyemaian awan dalam upaya untuk mengalihkan awan hujan dari mencapai Jakarta yang lebih besar untuk mencegah kemungkinan banjir.
Indonesia dilanda banjir mematikan setiap tahun. Dan Jakarta, ibukota ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tidak kebal. Tetapi tahun ini khususnya sangat buruk, dengan sekitar 397.000 orang mencari perlindungan karena banjir mencapai 6 meter di beberapa tempat.