RAKYAT MERDEKA — Banyak orang terbiasa memakai minyak goreng berkali kali untuk memasak di rumah. Akan tetapi, bahayakah memakai minyak yang dipanaskan berulang?
Biasanya, memakai ulang minyak goreng jadi salah satu cara berhemat. Apalagi, akhir-akhir ini harga bahan pokok mengalami lonjakan kenaikan.
Namun, bila dilihat dari segi kesehatan, apakah penggunaan minyak goreng secara berulang boleh dilakukan?
Johanes Chadrawinta, Dokter Gizi dari Rumah Sakit Borromeus Bandung, mengatakan ada risiko kesehatan dari mengkonsumsi makanan yang diolah dengan minyak goreng bekas pakai.
Menurutnya, kalori yang terdapat di minyak goreng yang dipakai berulang kali akan meningkat. Tentu hal ini membuat kolesterol dan asam lemak pada minyak semakin tinggi.
“Harus diperhatikan, kalori pada minyak yang dipakai berulang kali ini meningkat. Jadi semakin tinggi kolesterol dan asam lemak transnya,” ujarnya.
Bahaya memakai minyak berulang
Dikutip dari Medical News Today, para peneliti dari Universitas Illinois di Urbana-Champaign pernah menguji minyak goreng yang dipakai berulang.
Dalam penelitian, para peneliti melibatkan tikus sebagai bahan percobaan. Mereka kemudian menemukan bahwa minyak tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan kanker payudara metastatik. Temuan tersebut juga sudah dilaporkan di Cancer Prevention Research.
Minyak goreng yang dipanaskan berkali-kali akan mengubah komposisinya. Di mana minyak ini akan melepaskan akrolein yang merupakan bahan kimia beracun dan berpotensi karsinogenik.
Dilansir dari Hindustan Times, pada suhu tinggi sebagian lemak dalam minyak juga akan berubah menjadi lemak trans.
Lemak trans ini adalah lemak berbahaya yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Oleh sebab itu, saat minyak yang pernah dipanaskan dipakai kembali, jumlah lemak transnya pun akan meningkat. Hal ini berisiko seseorang terkena penyakit jantung juga semakin tinggi.
Tak hanya itu, memanaskan kembali minyak juga bisa membuat penumpukan radikal bebas dan zat beracun lainnya di mana berkontribusi terhadap peradangan, penyakit kardiovaskular, sampai kerusakan hati.
Dengan begitu, untuk menghindari semua risiko tersebut hindari penggunaan minyak berulang, dan mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.