Rakyat Merdeka — Amerika Serikat (AS) akan menggandeng China untuk mengatasi perubahan iklim, terlepas dari banyaknya perseteruan yang memengaruhi hubungan kedua negara di sektor lain.
Hal tersebut diumumkan John Kerry, mantan Menteri Luar Negeri AS yang sekarang menjadi utusan persoalan iklim dalam kabinet Joe Biden.
Kerry mengatakan, tidak mungkin AS bisa membendung pemanasan global sendirian.
“Sekarang sehubungan dengan China, jelas kami memiliki perbedaan serius dengan China, pada beberapa masalah yang sangat, sangat penting.”
“Masalah pencurian kekayaan intelektual dan akses ke pasar, Laut China Selatan – maksud saya lihat saja daftarnya, kita semua tahu itu.”
“Isu-isu itu tidak akan pernah dicampur dengan apa pun yang terkait iklim, itu tidak akan terjadi. Tetapi iklim adalah masalah mandiri kritis yang harus kita tangani.”
Kerry menambahkan, China bertanggung jawab atas 30 persen emisi dunia, sedangkan AS 15 persen.
“Jadi ini penting untuk mencari cara agar maju,” tuturnya.
China sebelumnya sudah menyerukan permulaan hubungan kembali dengan AS pimpinan Biden, usai tensi kedua negara memanas saat Donald Trump menjabat.
Biden mengisyaratkan tetap melakukan pendekatan keras terhadap China, tetapi akan lebih lunak dan berkomitmen pada kerja sama internasional.