Rakyatmerdeka. co – Bila Anda merupakan seseorang wisatawan yang sering terbang ke luar negeri, serta kerap keluar masuk bandara, pasti Anda sering menghabiskan waktu untuk mengantri berbarengan bersama orang dari semua dunia untuk penelusuran paspor. Saat Anda mengantri, mungkin saja Anda mengerti satu hal, yaitu nyatanya paspor terlihat dengan beragam warna yang tidak sama.
Anda tak salah. Paspor memanglah terlihat dengan beragam warna, dibedakan dari mana tempat asal negara kita. Pada intinya, ada empat buah warna paspor, yaitu merah, biru, hitam, dan hijau.
Ditulis dari Business Insider, empat buah warna paspor itu sangat tidak sama serta miliki jenis dan model yang luas. Hal semacam ini di sampaikan oleh wakil presiden dari Passport Index, satu database paspor interaktif, Hrant Boghossian. Pembedaan warna paspor berlangsung dikarenakan ketidaksamaan dengan cara geografis, dan motif politik.
Bila dibedakan secara geografis serta politik, negara-negara anggota Uni Eropa memakai paspor berwarna burgundy, atau merah kecokelatan, sementara negara-negara yang terbagi dalam 15 negara di ruang Karibia, menggunaan paspor berwarna biru.
Lebih mendalam lagi, paham politik memengaruhi warna paspor. Dimana warna merah disebut dipakai oleh negara yang miliki histori dengan paham komunis. Demikian sebaliknya, warna biru yaitu lambang dari ” new world, ” seperti Amerika Utara dan Amerika Selatan, serta Oceania.
Di sebagian negara, warna paspor nyatanya erat hubungannya dengan ‘keimanan. ‘ Hal semacam ini terlihat dari sebagian negara Islam yang memakai paspor berwarna hijau. Menurut Boghossian, penentuan warna hijau merupakan warna kegemaran Nabi Muhammad serta satu lambang dari alam serta kehidupan. Warna ini digunakan oleh negara-negara timur tengah. Indonesia juga memakai warna hijau.
Diluar itu, negara yang disebut anggota dari ECOWAS, yaitu negara-negara Afrika tengah, juga memakai paspor berwarna hijau. Negara lain yang memakai warna hijau yaitu Taiwan dan Korea Selatan, walau mereka bukanlah negara Islam.
Sebagian negara memakai warna paspor yang merepresentasikan warna negaranya. Misalnya Swiss yang memakai warna merah bukanlah dikarenakan mereka memahami komunis, tetapi alasan simpelnya mereka mempunyai bendera warna merah. Diluar itu Turki yang juga mempunyai bendera warna merah, dan memiliki harapan untuk negaranya untuk berhimpun dengan Uni Eropa.
Sedangkan untuk paspor berwarna hitam, tidak ada maksud spesifik untuk melukiskan kenapa menentuan warna itu yang dipakai. Hal semacam ini dilakukan sebagian negara di Afrika seperti Zambia, Kongo, Malawi, Liberia, Sudan, Angola serta Chad, yang mungkin saja hanya merepresentasikan benua Afrika. Sedangkan negara seperti India, Mexico, Selandia Baru, Kroasia serta Plestina, hanya memprioritaskan kepraktisan untuk pilihan warna paspor mereka.
Sebagian paspor mempunyai kekhasan sendiri yang dipakai untuk membedakan paspor satu negara serta yang lain. Sebagian negara memakai paspor dengan karya seni UV, yang memerlihatkan gambar ‘tersembunyi’ yang hanya terlihat dibawah cahaya matahari. Negara yang memakai karya seni ini yaitu Inggris, Amerika Serikat, dan China. Ada pula yang menjadikan paspor sebagai ‘flipbook’ seperti paspor kepunyaan Finlandia, dimana halaman paspor yang di buka dengan cepat bakal menunjukkan gambar animasi berbentuk rusa yang tengah lari. Di paspor Indonesia juga ada beragam karya seni berbentuk flora serta fauna Indonesia di tiap-tiap halamannya.
Nyatanya, ada banyak negara yang memakai warna diluar empat warna itu. Seperti Kanada, yang memakai paspor warna putih sebagai dokumen perjalanan sesaat. Dan Norwegia yang mempunyai 3 warna tidak sama untuk paspor yaitu putih, biru, dan merah.