Rakyatmerdeka.co – News Polda Metro Jaya menyerahkan Anwar dengan sebutan lain Rizal, terpidana masalah pemerkosaan serta pembunuhan siswi MTs Jasinga, Bogor ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta. Anwar diserahkan dengan didandani pakaian gamis serta lipstik.
Dari pantauan di Gedung Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Anwar didampingi tim penyidik keluar dengan kenakan pakaian gamis, riasan termasuk juga lipstik. Tampilan serta dandanan ini yang dipakai Anwar waktu kabur dari Rutan Salemba, Kamis (7/7).
Waktu keluar, Anwar cuma tertunduk menghindari sorotan kamera wartawan. Dalam penyerahan Anwar ini, ada Direktur Reserse Kriminil Umum Kombes Krishna Murti, Kepala Kanwil Kemenkum HAM DKI Jakarta Endang Sudirman, Karutan Salemba Satrio Waluyo, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono berserta deretan Subdit Resmob.
” Sama seperti beberapa teman ketahui Anwar dapat kabur sesudah mendapatkan bantuan istrinya dengan pengiriman pakaian gamis serta jilbab termasuk juga lisptik seperti yang dipakai waktu ini sekarang. ” tutur Kombes Awi memberi info pada wartawan.
Awi meyakinkan sistem hukum pada Ade Irma Suryani, istri Anwar tetap berlanjut. Ade Irma telah ditetapkan sebagai tersangka dikarenakan mendukung pelarian Anwar dari Rutan Salemba.
Disamping itu Kombes Krishna menyampaikan, kaburnya Anwar adalah inisiatif pribadi. Dalam pemeriksaan sesaat, tak diketemukan keterlibatan sipir Rutan Salemba.
” Dia memakai peluang hari raya Idul Fitri yang cukup ramai di tengah-tengah kelalaian petugas yang bersangkutan menyamar pakaian wanita dengan kerudung. Dia juga paham titik-titik gawat yang diperiksa serta tidak periksa, ” tutur Krishna.
Anwar sambung Krishna sukses lolos dikarenakan tak diperiksa sidik jarinya. Kontrol sidik jari di Rutan Salemba waktu kejadian, cuma diaplikasikan untuk pembesuk lelaki. Sedang Anwar sukses lolos lantaran menyamar sebagai pembesuk wanita.
” Titik-titik kekurangan ini bakal kita berikan pada Kanwilkum HAM DKI Jakarta sebagai bahan evaluasi. Mudah-mudahan tak terulang lagi karena dalam menangkap pelaku kejahatan telah susah apalagi dalam pelariannya pasti lebih sulit, ” tutur Krishna.